Stockholm (voa-islam.com): Para pimpinan sekolah di Swedia dan universitas seharusnya diizinkan untuk melarang siswa mengenakan pakaian dari yang menutupi wajah mereka, termasuk jilbab burqa seluruh tubuh dan niqab, kata Menteri Pendidikan Jan Bjorklund hari Rabu.
"Pendidikan adalah berdasarkan interaksi antara guru dan siswa. Anda harus dapat melihat wajah satu sama lain," kata Bjorklund.
Bjorklund mengatakan larangan yang diusulkan juga akan berlaku untuk pakaian lain yang menutupi wajah, seperti masker lateral.
Tidak ada statistik tentang berapa banyak siswa perempuan di Swedia yang memakai burqa atau niqab itu. Diperkirakan ada setidaknya 100.000 Muslim di antara 9.000.000 penduduk Swedia, tetapi jumlah tersebut tidak pasti juga karena tidak ada statistik resmi.
Masalah jilbab menjadi berita setahun yang lalu, ketika seorang wanita yang menjadi guru di sebuah TK mengatakan dia tidak bisa lagi memakai niqab di sekolah di Stockholm.
Dia mengajukan keluhan dengan Ombudsman Kesetaraan, yang belum memutuskan apakah dia didiskriminasi atau tidak.
Bjorklund mengatakan dia merasa akan "aneh" jika perempuan akan diizinkan untuk memakai niqab di tempat kerja di masa depan karena "anak-anak harus dapat melihat wajah guru mereka dan melihat reaksi dia."
Proposal ini sendiri malah dikritik oleh beberapa anggota Partai Liberal Bjorklund, serta oposisi Partai Kiri, sedangkan Sosial Demokrat mengatakan itu bukan masalah besar. (za/earthtimes)