Maungdaw (Voa-Islam.com) - Pasukan Keamanan Perbatasan Burma (Nasaka) menyiksa dan memeras uang dari penduduk desa Kota Maungdaw kemarin (08/08) ketika mereka kembali ke rumah setelah melakukan shalat jamaah di masjid, kata seorang guru sekolah lokal yang minta namanya dirahasiakan.
Kemarin (08/08), sekitar pukul 20:30 malam, sebagian personel Nasaka dari pos wilayah No.5 yang berpatroli di desa Salay Daung (Myaw Daung) mendatangi sebuah toko di desa, ketika lima warga desa tengah berbelanja dalam perjalanan pulang dari masjid.
Personil Nasaka bertanya kepada warga dari mana mereka berasal. Para penduduk desa mengatakan bahwa mereka berasal dari desa tersebut dan baru kembali dari masjid. Pasukan Nasaka kemudian langsung memukuli mereka, dan juga mencoba untuk membawa mereka ke markas kamp Nasaka. Karena takut penyiksaan lebih lanjut, warga desa kemudian membayar uang kepada pasukan Nasaka masing-masing 30.000 kyat (Rp 42 juta) agar bisa dibebaskan dibebaskan.
..Ini diskriminasi agama karena mereka akan pulang ke rumah setelah shalat berjamaah di masjid sekitar pukul 20:30..
Para korban diidentifikasi sebagai Saber bin Rashid (30), Obaidullah bin Abudu Zabber (40), Aman Ullah dan dua orang lain. Mereka semua warga desa Salay Daung.
Seorang sesepuh mengatakan, "Tanpa menemukan kesalahan apapun, Nasaka tanpa pandang bulu akan menyiksa dan mengambil uang para warga desa."
warga desa lainnya berkata, "Ini diskriminasi agama karena mereka akan pulang ke rumah setelah shalat berjamaah di masjid sekitar pukul 20:30. Tidak ada indikasi bahwa penduduk desa sekitar keluar dari rumah mereka untuk aktivis lain setelah 8 malam kecuali untuk beribadah." (kaladan)