View Full Version
Selasa, 07 Sep 2010

Rakyat Malaysia Sambut Mata Uang Dinar dan Dirham

Kuala Lumpur (voa-Islam.com) - Rakyat Malaysia menyambut baik uang dinar emas yang diperkenalkan bulan lalu oleh negara bagian Kelantan, Malaysia utara, untuk mempromosikan penggunaan mata uang Islam sebagai alternatif uang kertas, kata seorang pejabat, Sabtu (4/9).

Koin dinar dari emas dan koin dirham dari perak itu diperkenalkan pada Agustus silam oleh Partai Islam oposisi, PAS, yang memerintah negara bagian Kelantan pada awal bulan suci Ramadhan.

Umar Ibrahim Vadillo, pemimpin eksekutif Kelantan Golden Trade mengatakan peluncuran pertama koin emas dan perak senilai dua juta ringgit (625.000 dolar AS) itu telah terjual habis kurang dari satu bulan.

"Mata uang itu disambut hangat di Malaysia. Penyambutan mereka tak disangka-sangka," kata Umar kepada wartawan.

Di kelantan, usaha para pemilik parkir dan supir taksi banyak menggunakan koin emas dan perak tersebut.

Para pegawai sipil di Kelantan dibayar di atas 25 persen dari gaji mereka dengan dinar dan dirham jika mereka menginginkannya.

Umar mengatakan tiga negara bagian lainnya yang dikuasai oposisi, yaitu Selangor, Kedah dan Penang telah menyatakan keinginan mereka untuk menggunakan koin emas dan perak tersebut.

..Mata uang itu disambut hangat di Malaysia. Penyambutan mereka tak disangka-sangka..

"Menjelang akhir tahun ini, kami mengantisipasi penjualan dirham dan dinar mencapai 60 hingga 70 juta ringgit.

Menurut hukum Islam, koin dirham berukuran 4,5 gram emas, sementara dirham berukuran 3,0 gram dari perak murni.

Satu koin emas sebanding dengan 582 ringgit (183 dolar AS), sementara koin perak senilai 13 ringgit, namun nilai mereka fluktuatif tergantung harga pasar.

Koin-koin itu tujuannya digunakan sebagai alternatif untuk ringgit dan sen Malaysia namun belum menjadi mata uang yang sah.

"Tentu saja itu belum menjadi mata uang yang sah," kata Umar, dan menambahkan, "Dinar emas itu merupakan komoditas. Penggunaan itu atas dasar sukarela."

Pemerintah Kelantan belum menerima petisi apapun dari pemerintah pusat Malaysia menyangkut penggunaan uang dinar dan dirham tersebut.

"Masyarakat Kelantan menyambut hangat dan jelas mereka menyukai koin emas dan perak tersebut.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, yang menyuarakan bentuk Islam moderat dan menekankan pengembangan ekonomi dan sains, menentang usulan penggunaan mata uang tradisional Islam tersebut.

Namun pendahulunya, Mahathir Mohamad, mendorong sistem mata uang dinar dan menyerukan negara-negara Islam menggunakan mata uang itu sebagai instrumen perdagangan.(EB)


latestnews

View Full Version