Tokyo (Voa-Islam.com) - Untuk memperburuk citra Taliban dimata dunia, tentara korup Afgahanistan yang didukung oleh pihak Barat dan medianya. kerap melakukan tindakan kriminal seperti, penculikan, pembunuhan dan kejahatan lainnya yang mengatasnamakan pejuang Islam Taliban.
Namun propaganda jahat itu terus terungkap seiring dengan bukti-bukti yang nampak, termasuk dari seorang jurnalis Jepang yang di culik lima bulan lalu oleh mereka dan dibebaskan setelah membayar uang tebusan ratusan ribu dolar AS.
Seorang wartawan freelance Jepang yang dilepas pada akhir pekan lalu setelah disandera selama lima bulan di Afghanistan mengatakan dalam sebuah posting online hari Senin (06/09) bahwa para penculiknya bukan pejuang Taliban, tapi tentara korup Afghanistan.
Kosuke Tsuneoka, 41, yang telah hilang di Afghanistan utara sejak April, berada di bawah perlindungan Kedutaan Besar Jepang sejak Sabtu, dan Senin (06/09) dalam perjalanan kembali ke Jepang melalui Dubai.
..para pelaku penculikan saya bukanlah pejuang Islam Taliban. Mereka adalah faksi militer Afghanistan yang korup." Mereka memeras pemerintah Jepang, berpura-pura bahwa mereka adalah Taliban..
Tsuneoka, yang telah meliput konflik di Irak, Georgia, Chechnya, Ethiopia dan wilayah bergolak lainnya, mengatakan dalam sebuah pesan Twitter bahwa "para pelaku penculikan saya bukanlah pejuang Islam Taliban. Mereka adalah faksi militer Afghanistan yang korup." Mereka memeras pemerintah Jepang, berpura-pura bahwa mereka adalah Taliban., "Katanya dalam sebuah posting di situs micro-blogging Twitter.
Dia mengatakan dia takut akan dibunuh oleh para penculik untuk menutup mulutnya karena mengetahui identitas asli mereka.
Laporan sebelumnya mengatakan bahwa para penculik Tsuneoka telah menuntut pembebasan kawan-kawan mereka dipenjara, dan bahwa pejuang Taliban juga mengaku bertanggung jawab dan meminta pemerintah Afghanistan membayar uang tebusan untuk wartawan tersebut.
Media Jepang telah melaporkan tentang negosiasi yang sedang berlangsung setelah pembayaran beberapa ratus ribu dolar untuk pembebasan Tsuneoka. - (aa/AFP)