KABUL (voa-islam.com): Sejumlah negara tidak ingin mengirim pasukan tambahan karena menentang situasi politik di negaranya. Selain itu, sejumlah anggota NATO juga tidak memiliki kapasitas pasukan yang mencukupi serta masalah pembiayaannya.
Jerman akan menarik seluruh pesawat tempur Tornado dari Afghanistan hingga bulan November mendatang. Kebijakan ini telah disepakati oleh Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg setelah melakukan konsultasi dengan Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle. Permintaan penarikan pesawat tempur Tornado dilontarkan komandan pasukan internasional di Afghanistan ISAF, Jenderal David Petraeus. Sebagai gantinya Berlin diimbau mengirim lebih banyak pelatih bagi tentara Afghanistan.
Guttenberg mengatakan hingga akhir bulan Oktober mendatang, Jerman akan mengerahkan hingga 1.600 serdadunya untuk melatih tentara Afghanistan. “Kami memiliki mandat yang formulasinya amat jelas, dan akan tetap berlaku hingga mandatnya berakhir. Kami belum pernah mencapai batasan tertinggi 5.000 serdadu, dan itu akan kami penuhi hingga akhir Oktober, jika kami menuntaskan pendidikan tahap dua dan pembentukan batalion pelindung berakhir.“
Mandat Bundeswehr dengan batas tertinggi jumlah pasukan 5000 serdadu, serta 350 pasukan cadangan berlaku hingga bulan Februari 2011.
Diperkuatnya pelatihan tentara Afghanistan merupakan bagian dari strategi baru di bawah Jenderal Petraeus. Jenderal AS itu meminta tambahan hingga 2000 serdadu dari negara-negara mitra NATO. Targetnya adalah pasukan keamanan Afghanistan secepat mungkin dapat mengambil alih tanggung jawab keamanan di negaranya sendiri.
Di markas besar NATO sudah ditegaskan, mitra aliansi pertahanan ini tidak akan dapat memenuhi permintaan Jenderal Petraeus. Di satu sisi karena alasan politis. Pemerintahan sejumlah negara tidak menghendaki pengiriman pasukan tambahan karena menentang situasi politik di negaranya. Dan di sisi lainnya, sejumlah anggota NATO juga tidak memiliki kapasitas pasukan yang mencukupi serta masalah pembiayaannya. (za/dworld)