Chechnya (Voa-Islam.com) - Operasi besar-besaran yang dilakukan pasukan Rusia dan para loyalis presiden Chechnya bentukan Moscow, Ramzan Kadyrov terhadap mujahidin Kaukasus hingga saat ini masih tetap berlangsung meski tidak membuahkan hasil.
Hal ini diungkapkan oleh sumber-sumber Rusia dan perwakilan dari Kadyrov yang meminta namanya dirahasiakan.
Menurut pihak Rusia dan antek-antek mereka, operasi militer besar-besaran terhadap Mujahidin di Chechnya terus berlanjut. Namun mereka mengakui, meskipun keterlibatan sejumlah besar unit pasukan keamanan, hingga saat sekarang ini operasi tersebut tidak membuahkan hasil apapun karena terhambat banyak faktor, termasuk hujan.
"Operasi khusus untuk mencari dan menetralisir para mujahidin Kaukasus, serta untuk mendeteksi dan menghancurkan kamp-kamp dan markas mereka, yang diluncurkan pada 24 September di beberapa distrik di Chechnya, terus dalam modus aktif. Unit-unit Komando dari pasukan keamanan hampir setiap hari keluar menyisir wilayah di daerah pegunungan dan hutan, dan mengatur penyergapan dan rintangan terhadap kemungkinan pergerakan mujahidin. Langkah-langkah ini tidak membuahkan hasil apapun yang signifikan pada saat ini ", kata seorang perwakilan dari pasukan boneka Rusia kepada kantor berita Knot Kaukasia pada kondisi anonimitas.
..Unit-unit Komando dari pasukan keamanan hampir setiap hari keluar menyisir wilayah di daerah pegunungan dan hutan, dan mengatur penyergapan dan rintangan terhadap kemungkinan pergerakan mujahidin. Langkah-langkah ini tidak membuahkan hasil apapun yang signifikan pada saat ini..
Hujan jadi kambing hitam
Mereka beralasan bahwa operasi terhadap Mujahidin terhambat oleh kondisi cuaca dan "sejumlah faktor obyektif lainnya".
"Sekarang kami menghadapi cuaca hujan, harus diperhitungkan bahwa sangat sulit untuk mencari kelompok-kelompok kecil orang, yang pada saat yang sama juga menguasai daerah itu dan menjadikannya tempat bersembunyi".
Perlu diingat bahwa pada tanggal 24 September 2010, presiden Chechnya bentukan Rusia, Kadyrov sekali lagi mengumumkan "operasi khusus besar-besaran" terhadap Mujahidin.
Desa-desa di kaki bukit seperti Achkhoi-Martan, Urus-Martan dan sebagian pedesaan distrik Grozny, serta pegunungan distrik Vedeno, Shatoi, Itum-Kale dan Nozhai-Yurt di provinsi CE Chechnya telah Sebagai zona perang.
..Sekarang kami menghadapi cuaca hujan, harus diperhitungkan bahwa sangat sulit untuk mencari kelompok-kelompok kecil orang, yang pada saat yang sama juga menguasai daerah itu dan menjadikannya tempat bersembunyi..
Selama tiga hari pertama diumumkannya serangan terhadap Mujahidin, 10 sampai 20 pasukan khusus tentara dan polisi Rusia tewas dan terluka di distrik Vedeno saja.
Jumlah yang tepat dari pasukan Rusia dan loyalis Kadyrov yang tewas dan terluka tidak diketahui, karena angka-angka ini dianggap sebagai "rahasia negara Rusia".
Operasi besar-besaran ini didahului dengan serangan dari Mujahidin di benteng Kadyrov, Tsentaroi (AKA Khosi-Yurt) pada akhir Agustus lalu.
Kadyrov dan para wakilnya masih menyembunyikan informasi yang sesengguhnya tentang keberhasilan operasi martir Mujahidin dan mencoba untuk mengingkari informasi tentang serangan terhadap kampung halaman yang menjadi markasnya di Khosi-Yurt yang bocor ke pers.
Pasukan boneka Rusia hanya mengakui secara resmi 6 polisi mereka tewas dan 17 lainnya luka-luka dalam operasi Mujahidin.
Sementara itu, sebagaiman dilaporkan Knot Kaukasus, sumber-sumber setempat mengatakan bahwa kerugian di antara pasukan boneka Rusia jauh lebih tinggi, dan para polisi yang tewas dalam penyerangan di Khosi-Yurt dikuburkan di kota-kota Gudermes, Shali, dan beberapa daerah lain, atas permintaan oleh Kadyrov, tanpa membuat upacara pemakaman yang sesuai agar tidak terpublikasi tentang jumlah besar kerugian mereka. (aa/kavkaz)