Jeddah (Voa-Islam.com) - Departemen Kesehatan Arab Saudi pada hari Senin (11/10) mengumumkan rencana untuk merekrut 3.000 dokter dari berbagai negara untuk memperkuat sistem layanan kesehatan utama Kerajaan dan memenuhi kebutuhan rumah sakit baru dan pusat-pusat kesehatan.
Sumber-sumber mengatakan, pihak kementrian telah memilih 1.000 dokter dari Pakistan, termasuk spesialis dan konsultan untuk bekerja di rumah sakit di berbagai wilayah dari Kerajaan.
"Di antara dokter pria yang dipilih, sekitar 20 persen adalah konsultan, sementara 90 persen dari dokter wanita adalah spesialis dalam persalinan," kata seorang sumber. Para dokter Pakistan akan tiba dalam waktu beberapa minggu.
Sumber itu juga mengungungkapkan rencana untuk merekrut ahli jantung dan nephrologists Pakistan.
Sebuah delegasi Kementerian Kesehatan Saudi telah menyelesaikan tahap pertama perekrutan dari Pakistan.
..Kekosongan yang diumumkan oleh kementerian termasuk diantaranya ahli jantung, ahli saraf, dokter ahli kanker, dokter mata, ahli bedah plastik, rheumatologists, dokter gigi, dokter anak, psikolog, internis, spesialis THT dan ginekolog..
Menteri Kesehatan Dr Abdullah Al-Rabeeah mengatakan kementriannya sedang menghadapi kekurangan tenaga dokter di tujuh spesialisasi.
Kekosongan yang diumumkan oleh kementerian termasuk diantaranya ahli jantung, ahli saraf, dokter ahli kanker, dokter mata, ahli bedah plastik, rheumatologists, dokter gigi, dokter anak, psikolog, internis, spesialis THT dan ginekolog.
Al-Rabeeah membantah pendapat bahwa kementrian kesehatan mengalami kesulitan dalam mempekerjakan dokter Saudi. Dia mengatakan kementrian menginginkan para dokter spesialis dalam pengobatan keluarga dan masyarakat, perawatan intensif, pengobatan darurat dan anestesi.
Dia mendesak mahasiswa di perguruan tinggi kedokteran Saudi untuk fokus pada spesialisasi ini ketika rumah sakit negara itu saat ini membutuhkan mereka.
Program Beasiswa Luar Negeri Raja Abdullah telah mengalokasikan 2.500 beasiswa bagi dokter Departemen Kesehatan untuk melanjutkan studi ke tingkat lebih tinggi di universitas internasional dan perguruan tinggi terkemuka. (arabnews)