View Full Version
Senin, 01 Nov 2010

Salah Tangkap, Yaman Bebaskan Mahasiswi Tersangka Pengirim Bom ke AS

Yaman (Voa-Islam.com) - Yaman akhirnya membebaskan seorang wanita yang diduga mengeposkan dua paket bom yang ditunjukkan untuk AS, mengatakan bahwa dia telah menjadi korban pencurian identitas.

"Pihak berwenang menyimpulkan bahwa ini adalah kasus identitas yang dicuri oleh seorang individu yang tahu nama lengkap, alamat dan nomor telepon dari tersangka yang ditahan," kata seorang pejabat Yaman, Minggu (31/10).

Hanan al-Samawi, seorang mahasiswi 22 tahun, telah ditahan sehari sebelumnya setelah dia terlacak melalui nomor telepon yang ditinggalkan dengan sebuah perusahaan kargo.

Tetapi ketika agen pengiriman dipanggil untuk mengidentifikasi, dia mengatakan bahwa dia bukan orang yang tepat. Al-Samawi sekarang bebas dengan jaminan, bersama dengan ibunya yang sebelumnya juga ditahan.

"Alhamdulillah dia telah dilepas, Masalahnya telah selesai.. kebenaran telah terungkap," kata Mohamed al-Samawi, ayah Hanan.

Paket tersebut, ditemukan di sebuah bandara Inggris dan di terminal kargo di Dubai pada hari Jumat, ditujukan kepada sinagog Yahudi di Chicago.

Theresa Mei, sekretaris kementrian dalam negeri Inggris mengatakan bom yang ditemukan di pesawat yang mendarat di Inggris cukup kuat untuk menjatuhkan pesawat.

..Hanan al-Samawi, seorang mahasiswi 22 tahun, telah ditahan sehari sebelumnya setelah dia terlacak melalui nomor telepon yang ditinggalkan dengan sebuah perusahaan kargo..

Seorang pejabat AS dan seorang konsultan keamanan Inggris mengatakan perangkat tersebut, tersembunyi di cartridge printer, sudah cukup canggih sehingga hampir lolos melewati para penyelidik Inggris bahkan setelah mereka mendapatkan informasi.

Paket bom diletakkan dalam cartridge printer, berisi trinitrat pentaerythritol (PETN) dan sangat sulit di deteksi.

Insiden ini telah menyebabkan pemerintah untuk memeriksa kembali sistem keamanan bandara.

David Cameron, perdana menteri Inggris, diharapkan untuk mengadakan pertemuan komite darurat sesudahnya pada hari Senin sementara di Yaman, pihak berwenang telah mengumumkan tindakan keras terhadap semua pengiriman kargo.

Tersangka warga Saudi

Seorang pejabat AS mengatakan Ibrahim Hassan al-Asiri, seorang ahli pembuat bom asal Saudi diyakini bekerja dengan Al-Qaeda di Semenanjung Arab, kini merupakan tersangka utama dalam perencanaan itu.

Al-Asiri, seorang yang masuk dalam daftar pencarian utama Arab Saudi, adalah saudara dari seorang pelaku bom jihad yang gugur tahun lalu dalam upaya untuk membunuh Pangeran Mohammad bin Nayef, kepala kontraterorisme Saudi.

Plot bom terbaru, serta serangan yang gagal terhadap pesawat AS pada Hari Natal 2009, melibatkan penggunaan trinitrat pentaerythritol (PETN), yang ledakkannya sangat ampuh dan sulit untuk dideteksi di kamera pengawas keamanan.

..Al-Asiri, seorang yang masuk dalam daftar pencarian utama Arab Saudi, adalah saudara dari seorang pelaku bom jihad yang gugur tahun lalu dalam upaya untuk membunuh Pangeran Mohammad bin Nayef, kepala kontraterorisme Saudi..

Setidaknya salah satu paket yang dikirim dari Yaman berisi PETN.

"Para individu yang telah membuat bom tersebut ... adalah individu yang sangat berbahaya, jelas orang yang memiliki cukup banyak pelatihan dan pengalaman," kata John Brennan, penasihat kontraterorisme Gedung Putih, kepada ABC News.

"Kita harus menemukan dia. Kita harus membawanya ke pengadilan secepat kami bisa.."

Brennan juga mengatakan bukti menunjukkan orang yang sama yang telah membuat bom paket Yaman dan perangkat yang dikenakan oleh Umar Farouk Abdulmutallab, pria Nigeria yang mencoba untuk meledakkan bom dalam serangan Hari Natal.

Pejabat keamanan Yaman mengatakan mereka sedang mencari al-Asiri, yang diyakini berada di provinsi Marib.

Al-Qaeda cabang Saudi dan Yaman bergabung pada Januari 2009 untuk membentuk Al-Qaeda di Semenanjung Arab di bawah kepemimpinan Nasser al-Wahishi, mantan pembantu Osama bin Laden yang mengadakan pembobolan penjara  dramatis dari sebuah penjara Yaman bersama 22 orang lainnya di tahun 2006.

Pada tahun yang lalu, organisasi ini telah muncul sebagai "salah satu cabang Al-Qaeda paling berbahaya", menurut penilaian AS.

Seruan organisasi tersebut adalah untuk menggulingkan pemerintah Saudi dan Yaman dan telah melakukan serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan lokal.

Meskipun jumlah pejuang inti Al-Qaeda di Yaman hanya diyakini ratusan, mereka dibantu oleh suku setempat yang simpatik yang melihat pemerintah pusat sebagai pemerintah korup dan penindas. (aa/AJE)


latestnews

View Full Version