View Full Version
Sabtu, 20 Nov 2010

Masjid Tertua Jerman Dibangun Khalifah Ottoman Diserang Bom Molotov

BERLIN (voa-islam.com): Sebuah masjid tertua di Jerman pada hari Jumat kemarin mengalami penyerangan yang mengakibatkan kebakaran dan kerusakan materi senilai 60 ribu euro.

Serangan itu terjadi ketika sejumlah sejumlah penyerang tak dikenal melemparkan bom molotov ke dalam masjid "Citeleyk" di pinggiran ibukota Jerman Berlin sehingga mengakibatkan kebakaran kecil dan memecahkan kaca masjid dan kerugian materi ditaksir mencapai 60 ribu euro.

Mengomentari serangan ini, Menteri Urusan Politik Internal di Pemerintah Wilayah Berlin "Aerhardt Corting" mengungkapkan penyesalannya, menekankan bahwa tidak ada kompromi dengan para penyerang kesucian masjid dan polisi akan melakukan yang terbaik untuk menangkap para penyerang sesegera mungkin.

Masjid "Citeleyk" yang merupakan masjid tertua di Berlin dan Jerman dibangun oleh Kekaisaran Ottoman pada masa pemerintahan Khalifah Al-Aziz II pada 1760. Sebelumnya Kaisar Jerman Friedrich 1712 - 1785 telah membangun masjid ini, yang awalnya untuk para tamu negara Prusia yang merupakan kaum muslimin dari kayu dan kemudian Sultan Ottoman Abdulaziz memerintahkan pembangunan masjid dengan batu bata dan disertai dengan dua menara.

Laporan mengenai sejumlah orang yang berbahasa Arab:

Sebelumnya pada hari itu, Menteri Urusan Politik Internal Pemerintah wilayah Berlin "Aerhardt Corting" berusaha menyangkal komentarnya yang meminta warga untuk melaporkan mengenai "orang-orang yang terlihat aneh bagi mereka dan berbicara bahasa Arab".

Corting mengungkapkan penyesalannya atas komentar ini, mengklaim ia bermaksud dalam pernyataannya untuk mengingatkan pentingnya melaporkan bukti kuat seperti keberadaan senjata atau tas yang mencurigakan.

Sebelumnya Menteri mengatakan Rabu secara harfiyah: "Kita harus memberitahu pihak yang berwenang jika kita melihat tiga orang pindah ke lingkungan tersebut tampak aneh dan mencoba untuk menjauh dari pandangan atau sejenisnya dan berbicara bahasa Arab atau bahasa lain yang tidak kami mengerti", menurut kantor berita Jerman.

Corting dalam komentarnya yang disampaikan hari ini kepada surat kabar "Berliner Morgen Post" menjelaskan pernyataan sebelumnya dan berkata: "Hal ini juga berlaku untuk umat Islam di ibukota Bagi mereka yang mendengar dialog tersangka di sebuah masjid, supaya melaporkan kepada pihak berwenang segera".

(ar/islammemo)


latestnews

View Full Version