View Full Version
Kamis, 25 Nov 2010

Bom Mobil Tewaskan 23 Syiah Yaman

SANA'A (voa-islam.com): Sebuah ledakan di Yaman utara telah menewaskan sedikitnya 17 orang Syiah saat mereka sedang melakukan perjalanan untuk upacara ritual sekte mereka di bagian utara negara itu.

Serangan itu jelas ditujukan kepada para pendukung pemberontah Houthi (Syiah) yang sedang merayakan acara keagamaan di provinsi Al Jawf.

Dikutip dari kantor berita Reuters, seorang pemimpin suku mengatakan "para pembom bunuh diri mengendarai kendaraan four-wheel drive dan meledakkan kendaraannya di samping prosesi acara."

"Diantara yang mati adalah kepala suku propinsi Hussein bin Ahmed bin Hadhban dan putranya."

Ribuan pendukung pemberontak Houthis yang mayoritas Syiah juga melawan pemerintah Yaman, selain Al Qoidah di Yaman yang juga melawan pemerintah.

Houthis adalah anggota dari sekte Zaidi dan Syiah yang mengikuti ajaran Bader Al-Deen Al-Houthi dan putranya Hussein, pemimpin pemberontakan pertama kelompok itu yang dibunuh pada tahun 2004.

Sebuah pernyataan dari Houthis menyalahkan Amerika dan keterlibatan Israel di atas serangan itu.

"Agresi kriminal ini ditujukan untuk menciptakan divisi etnis dan sektarian," sebuah pernyataan dari Houthis.

Kemungkinan Al Qoidah

Namun beberapa sumber menyebutan bahwa Al Qoidah Jazirah Arab kemungkinan berada di balik serangan itu, sebab taktik serangan "mirip dengan taktik Al Qoidah di Irak dan Afghanistan" kata wartawan Al Jazeera Ahelbarra.

Jika keterlibatan Al Qoidah di konfirmasi, maka itu akan menjadi laporan pertama Al Qoidah menyerang Syiah di Yaman.

Serangan ini terjadi dua bulan setelah Al Qoidah Semenanjung Arab menuduh Houthis menangkap dua anggotanya dan menyerahkan mereka ke kapala keamanan propinsi Saada.

Yaman telah berada di garis depan dalam masalah keamanan Amerika Serikat dan sekutunya setelah dua paket bom di pesawat kargo tujuan Amerika yang dikirim Al Qoidah dicegat di Inggris dan Dubai.

Sekitar 30.000 tentara Yaman saat ini dikerahkan di bagian selatan yang bergolak, seringkali sebuah bentrokan bersenjata terjadi di daerah tersebut antara kelompok-kelompok separatis dan tentara pemerintah.(za/jzr)


latestnews

View Full Version