DENHAG (voa-islam.com): Mantan presiden dari partai yang berkuasa di Belanda menyeruka kepada orang-orang Yahudi untuk meninggalkan negerinya baik ke Amerika Serikat maupun "Israel", dan menjauh dari Belanda, dia mengatakan: "Tidak ada masa depan bagi orang-orang Yahudi relijius di negaranya".
Surat kabar Israel "Haaretz" melaporkan bahwa Bolekestren, mantan pejabat senior Belanda tiba pada kesimpulan ini, karena belakangan ini meningkat propaganda dan setiap harinya ada kejadian baru di Belanda disebabkan orang Yahudi.
Surat kabar itu menambahkan bahwa Bolkestein berpendapat pemerintah Belanda tidak mampu menghentikan tindakan anti-Yahudi karena kehadiran mereka di negaranya.
Sebelumnya Polisi Belanda mengeluarkan laporan pada September 2009 memastikan terjadinya sekitar 209 insiden terhadap Yahudi selama tahun lalu, yang menggambarkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2008, menurut surat kabar tersebut.
Laporan Bolkestein memicu kemarahan besar di tengah komunitas Yahudi di Belanda, di mana mereka bereaksi terhadap ini dengan mengatakan bahwa bukan orang Yahudi yang harus meninggalkan negara itu, tetapi bangsa Arab "Aljazair" dan menambahkan bahwa imigrasi yang diberlakukan mungkin bukan solusi sempurna untuk mengatasi dilema yang terjadi di Belanda.
Di sisi lain, politisi Belanda mengatakan bahwa Bolkestein adalah teman dekat Israel dan komunitas Yahudi di sana, dan ia berbicara seperti itu untuk menyenangkan dan tidak nyaman dengan apa yang sedang terjadi terhadap mereka, sejauh yang dikutip surat kabar.
Meskipun jumlah Yahudi Belanda berkisar antara 30 dan 40 ribu jiwa, tetapi mereka mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam struktur masyarakat Belanda yang jumlah penduduknya meningkat lebih dari 16 juta jiwa, dan mereka terbagi menjadi tiga aliran utama yaitu: Konservatif dan kaum Puritan (Ortodoks) dan Liberal.
Dan sebagian besar orang Yahudi tinggal di kota Amsterdam, di mana terdapat kuil, sekolah dan toko-toko mereka, dan lembaga kebudayaan dan media di kabupaten dan provinsi: Rivern Port, Aud Zaud, Bautn Feldrt dan Amstel Fine.
Para analis mengatakan bahwa loyalitas orang-orang Yahudi di Belanda untuk "Israel" lebih dari negaranya sendiri. Dalam komentar sebelumnya awal tahun ini, Benjamin Yakub, rabi agung Belanda mengatakan bahwa dia melihat masa depan Yahudi Belanda di perjalanan ke "Israel" setelah ia mengeluh bahwa ada pemuda Belanda - non-Muslim - berteriak-teriak diwajahnya di jalan karena dia Yahudi.
(ar/islammemo)