WASHINGTON (voa-islam.com): Angkatan Bersenjata AS memblokir media-media yang terkait dalam penerbitan dokumen rahasia oleh WikiLeaks. Misalnya "The New York Times" atau "Der Spiegel".
Jika anggota Angkatan Udara AS berusaha membuka situs The New York Times, majalah Jerman Der Spiegel atau harian Le Monde, El Pais atau Guardian mereka akan melihat pesan di layar: situs diblokir dan penggunaan internet dicatat dan dipantau.
Sekitar 25 situs diblokir Angkatan Udara AS di komputer-komputer mereka. Menurut keterangan, semua itu media yang menyebarkan dokumen-dokumen rahasia yang dipublikasi WikiLeaks.
"Informasi, itulah sarana penjagaan demokrasi.“ Demikian seruan stasiun radio "DemocracyNow“ di AS. Ditambahkan juga, langkah angkatan udara tersebut tidak dapat dimengerti dan diterima. Karena yang diblokir adalah situs koran terkenal dan sumber informasi dari luar negeri seperti situs Jerman "Spiegel Online“.
Dan alasannya hanya karena media-media itu berani menerbitkan dokumen-dokumen yang dipilih secara seksama dari sejumlah kedutaan besar AS. "Ini menyangkut prinsip dasar AS tentang kebebasan berpendapat, yang semakin terancam,“demikian seruan radio "DemocracyNow".
Blokade informasi secara intern di Angkatan Udara AS diperintahkan seorang pria yang bertekad dan bertugas mengadakan perang di dunia maya, yaitu Mayor Jenderal Richard Webber, yang juga menjadi komandan satuan udara 24. Sebagai pakar perang cyber Webber memiliki mandat untuk mengambil langkah-langkah yang melewati perintah Pentagon dan angkatan lainnya dalam militer AS.
Dukungan Kongres
Di samping itu ia mendapat dukungan mayoritas baru di Kongres, yang dipegang Partai Republik. Misalnya Allan West, anggota Kongres yang baru terpilih menyerukan, "Kita sebaiknya menyensor semua media AS, yang mendukung pendiri WikiLeaks Assange, sebagai penyebar rahasia“
Pekan lalu Senator Joe Liebermann yang sangat berpengaruh telah mengusulkan untuk mengajukan tuntutan terhadap apa yang disebut "corong WikiLeaks“ seperti "The New York Times". Dalam edisi Rabu, 15 Desember, harian itu menulis bagaimana menyedihkannya, bahwa Angkatan Udara AS mencegah anggotanya untuk mendapat informasi yang dapat diperoleh seluruh manusia di dunia.
Diblokir di Tempat Kerja
"Blocked at work.“Demikian nama aksi yang dilancarkan Angkatan Udara AS. Artinya kira-kira: diblokir di tempat kerja. Tetapi organisasi pemerintahan lain telah mengambil tindakan lebih jauh dari sekedar menyensor seperti Angkatan Udara AS. Para staf di organisasi bantuan AS, USAID misalnya, tidak boleh menginformasikan diri tentang penerbitan WikiLeaks, walaupun itu dilakukan dari komputer pribadi mereka.
Menurut laporan sejumlah media, pemerintah AS telah menyebarkan berita di Universitas Columbia, bahwa jika para mahasiswa universitas itu ingin melamar pekerjaan di badan pemerintah, mereka tidak boleh menyebut-nyebut penerbitan WikiLeaks atau menyebarkan sebagian dari dokumen yang dipublikasikan WikiLeaks lewat Facebook.
(Za/Dworld)