View Full Version
Senin, 03 Jan 2011

Israel Tembak Mati Warga Palestina Karena Bawa Botol Kaca

JERUSALEM, (voa-islam.com) - Pasukan Israel kemarin menembak dan membunuh seorang Palestina yang mendekati mereka di sebuah pos pemeriksaan Tepi Barat sambil memegang botol kaca, para pejabat militer Israel dan Palestina mengatakan.

Seorang juru bicara militer mengatakan orang tersebut diidentifikasi oleh para pejabat Palestina sebagai Muslamani Ahmed, 24 tahun.

Muslamani ditembak di dada dan kaki, kata seorang pekerja medis Palestina yang mengangkat tubuh korban di pos pemeriksaan militer Israel di dekat kota Nablus, Tepi Barat.

Juru bicara militer mengatakan dia tidak tahu isi dari botol kaca. "Para prajurit tampaknya merasa ketakutan,"katanya.

Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel sebagian besar telah berkurang secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari tindakan keras antara keamanan Israel dan didukung pasukan polisi Palestina diawasi oleh pemerintahan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang didukung Barat

..Juru bicara militer mengatakan dia tidak tahu isi dari botol kaca. "Para prajurit tampaknya merasa ketakutan..

Tapi Sabtu lalu, seorang wanita Palestina meninggal sehari setelah menghirup gas yang ditembakkan oleh pasukan Israel untuk memadamkan protes sehari sebelumnya terhadap penghalang Tepi Barat Israel dekat desa Bilin, seorang pejabat medis senior Palestina mengatakan.

Militer Israel mengklaim tentara telah menembakkan gas air mata pada pelempar batu dan kematian perempuan itu berada di bawah penyelidikan.

Richard Miron, juru bicara PBB utusan Timur Tengah Robert Serry, mengatakan bahwa mereka "menunggu fakta-fakta lengkap dari kematian tragis" tersebut dan mendesak Israel untuk melindungi penduduk sipil dan menahan diri dari menggunakan kekerasan yang berlebihan.

Dalam kekerasan lain kemarin, militan di Jalur Gaza menembakkan roket ke Israel selatan. pesawat Israel menyerang sasaran di wilayah yang dikuasai Hamas, melukai dua warga Palestina, para pejabat medis mengatakan. Reuters.


latestnews

View Full Version