View Full Version
Sabtu, 15 Jan 2011

Polisi Tembaki Kristen Mesir Sambil Teriakkan Allahu Akbar

ISKANDARIAH (voa-islam.com): Enam orang Kristen Koptik ditembak oleh petugas polisi yang sedang tidak bertugas dalam perjalanan kereta antara Assiut dan Kairo pada hari Selasa. Satu orang Koptik tewas dan lima lainnya masih hidup dalam kondisi kritis.

Pria bersenjata diidentifikasi sebagai Ashour Amer Abdel-Zaher, ia sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja di kantor polisi Beni Mazar ketika dia naik kereta api sekitar pukul 17:00 waktu setempat, di kota Samalaout propinsi Minya Mesir, sekitar 260 km selatan Kairo.

Allahu Akbar

Saat menembaki enam Koptik itu ia meneriakkan "Allahu Akbar" kemudian ia coba melarikan diri namun ditangkap oleh penumpang lain.

Fathy Ghattas, 71 tahun penganut Koptik meninggal seketika, istrinya Emily Hanna menjalani operasi akibat serangan itu. Wanita Koptik lain, Sabah Saniod 54 juga menjalani operasi. Tiga Koptik lain yang terluka adalah Marianne, Maggie dan Ashraf, ketiganya diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit Kasr-el-Aina di Kairo untuk perawatan lebih lanjut.

Komunike yang dikeluarkan oleh menteri dalam negeri Mesir menyebutkan pria bersenjata itu menembak secara acak pada penumpang kereta api, sedangkan koran Mesir al-Masry al-Youm menyebutkan penyerang itu memeriksa penumpang yang mempunyai tanda salib hijau tradisional dengan tato di pergelangan tangan yang biasa terdapat pada orang-orang Kristen Koptik di Mesir. Setelah mengetahui beberapa orang Koptik di kereta tersebut, pria bersenjata itu menembaki mereka.

Keuskupan Koptik dari Minya mengatakan bahwa pelaku naik dan turun dari kereta sebelum menembaki sambil melantunkan nyanyian Islam.

Dr Naguib Ghabrial, kepala Organisasi Hak Asasi Manusia Uni Mesir menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan terencana "sektarian", yang ditujukan pada Koptik Mesir, karena mereka duduk bersama dan menyanyikan lagu Kristen, dan penyerang berteriak Allahu Akbar tiga kali sebelum menembak.

Pada tanggal 11 Januari, Mesir menarik duta besarnya untuk Vatikan untuk berkonsultasi atas komentar yang dibuat Paus Benediktus XVI setelah pemboman gereja Kristen Koptik Mesir di Alexandria pada malam tahun baru yang menewaskan 23 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Paus berkomentar bahwa serangan itu telah "menyakiti Tuhan dan seluruh umat manusia". Ia meminta para pemimpin dunia untuk melindungi Koptik Mesir.

Kementrian Luar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang mengatakan "Mesir tidak akan mengizinkan faksi non-Mesir untuk campur tangan dalam urusan internal berdasarkan alasan apapun. Pernyataan Koptik secara khusus adalah urusan internal Mesir...." [Za/AINA]


latestnews

View Full Version