View Full Version
Senin, 24 Jan 2011

Sharia4Australia: Biarkan Umat Islam Memimpin dengan Syariah Islam

SIDNEY (voa-islam.com): Seorang dai Muslim Australia Ibrahim Siddiq-Conlon baru saja menyampaikan pesan kepada pemerintah Australia bahwa "Tidak ada Tuhan selain Allah dan hanya hukum-NYA yang harus ditaati."

"Serangan saya ditujukan kepada Perdana Menteri Australia," kata Ibrahim. "Saya benci parlemen di Canberra. Saya ingin langsung mendatangi dan menasihati parlemen bahwa mereka tidak memiliki hak untuk mengatur, mereka harus segera turun dan membiarkan umat Islam mengambil alih..."

Ibrahim adalah pria kelahiran Australia yang kemudian memeluk Islam, ia sendiri memiliki sebuah kelompok bernama Sharia4Australia, yang menyerukan penegakkan syariah Islam sebagai langkah pertama menuju pencapaian hukum Islam.

"Suatu hari Australia akan hidup dibawah Syariah, itu tidak terelakkan," katanya. "Jika mereka (orang Australia) tidak menerimanya, itu bukan masalah kita. Kami berharap dan tujuan kami adalah untuk memiliki transisi yang damai, tapi jika anda melihat sejarah yang pernah terjadi, selalu terjadi peperangan. Ini tidak bisa dihindari, bahwa suatu hari akan ada perjuangan untuk ISlam di Australia."

Ibrahim Siddiq-Conlon adalah lulusan master di bidang arsitektur dari University of Technology Sydney, ia mendirikan Sharia4Australia pada tahun lalu. Dia mengatakan memiliki tiga tujuan. Yang pertama adalah untuk membujuk Muslim agar mereka membenci "thagut" yaitu menyembah Tuhan selain Allah, itu termasuk juga demokrasi.

"Mereka harus membencinya, menentang hal itu, dan jika tidak berhasil maka harus mengambil tindakan terhadap hal itu."

Tujuan lainnya adalah untuk memberi tahu pemerintah terpilih bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk memerintah, dan untuk mendidik non-Muslim tentang manfaat Syariah, termasuk hukuman seperti rajam bagi pezina dan potong tangan bagi pencuri.

"Jika memotong tangan adalah hukuman yang diberikan oleh pengadilan Syariah, maka kami katakan kabar gembira karena telah memotong tangan--- ketika kalian memahahi apa itu syariah-- itu adalah rahmat dan ampunan bagi orang itu.

"Mengapa itu malah disebut rahmat jika tanganmu malah dipotong? karena hal itu bisa sebagai kafarat bagi dosa-dosa anda. Adalah lebih baik mendapatkan hukuman didunia ini daripada anda dihukum di kuburan atau di dalam api neraka selamanya."

Ibrahim turut serta dalam acara debat di Parramatta Town Hall di Sidney hari Kamis lalu, mengenai debat antara Syariah melawan Demokrasi. Acara ini di organisir oleh Zaky Mallah, yang pernah dibebaskan dari tuduhan terorisme pada tahun 2005, namun ia mengaku bersalah telah mengancam akan membunuh seorang perwira persemakmuran setelah paspornya dibatalkan. [Za/theaust]


latestnews

View Full Version