MOSKOW (voa-islam.com): Perdana Menteri Vladimir Putin sesumbar akan membalas dendam atas serangan bom yang menewaskan sedikitnya 35 orang di bandara tersibuk di Rusia kemarin, ini sekaligus menggarisbawahi kegagalan Kremlin dalam membendung meningkatnya gelombang serangan.
Pemimpin Rusia itu memerintahkan dinas keamanan untuk membasmi penyebab di balik serangan itu, tuduhan langsung diarahkan kepada militan yang saat ini berjuang untuk menegakkan Negara Islam di sepanjang sisi selatan negara Rusia.
"Saya tidak ragu bahwa kejahatan ini akan dipecahkan dan bahwa pembalasan tidak bisa dihindari," kata Putin.
Presiden Rusia Dmity Medvedev mengkritik badan-badan penegak hukum dan pengelola bandara atas serangan di bandara Domodedovo, yang menjadi gerbang internasional ke Rusia. Setidaknya delapan orang asing tewas dalam serangan itu, termasuk dua warga negara Inggris.
"Segala sesuatu harus dilakukan untuk menemukan pelaku, mengungkap dan membawa para bandit yang melakukan kejahatan ini ke pengadilan," kata Medvedev.
Senada dengan Putin, presiden Medvedev pun sesumbar, "Kita tidak harus berdiri bersama dengan mereka yang melawan.... mereka harus kita musnahkan di tempat," kata Medvedev kepada kepala Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia yang bertugas mengkoordinasikan perlawanan Rusia terhadap terorisme.
Pengeboman di bandara Domodedovo kemarin terjadi hanya beberapa hari sebelum Medvedev berpidato di depan para pemimpin perusahaan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Pengeboman itu menunda keberangkatan Medvedev ke Davos.
Menteri Kesehatan Rusia, Tatyana Golikova mengatakan, 49 orang masih dalam kondisi serius atau sangat serius di rumah sakit. [Za/Ap]