View Full Version
Kamis, 27 Jan 2011

Belum Ada Klaim Tanggung Jawab Bom Bandara Rusia

MOSKOW (voa-islam.com): Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di bandara Domodedovo kemarin, namun Rusia mengarahkan tudingan kepada para pejuang Islam yang kini semakin berkembang di sisi selatan Kaukasus Utara.

Pejuang Islam dari wilayah itu telah mengancam serangan terhadap kota-kota dan sasaran ekonomi dalam masa pemilu parlemen Desember tahun ini dan juga mengancam serangan saat pemilu presiden 2012 dimana saat itu Putin juga diperkirakan akan mencalonkan diri kembali, atau untuk mendukung anak didik Putin yakni Dmitry Medvedev pada masa jabatan yang kedua.

"Terorisme tetap menjadi ancaman utama terhadap keamanan negara kita, ancaman utama ke Rusia, untuk semua warga negara kita," kata Medvedev. Ia mengatakan serangan teroris telah meningkat tahun lalu, menyebutnya sebagai "sinyal paling serius" untuk penegakkan hukum.

"Jelas bahwa ada kegagalan sistematik untuk memberikan keamanan bagi orang-orang di Domodedovo," kata Medvedev.

Medvedev mengatakan kepada FSB (Dinas Keamanan Rusia) untuk memastikan keamanan yang tepat di acara internasional mendatang, termasuk Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, pinggiran Kaukasus Utara.

Korban Asing

Pemilihan serangan terhadap bandara internasional Domodedovo diduga karena penyerang ingin memberikan dampak luar terhadap Rusia. Seorang penyidik, seperti diberitakan kantor berita Itar-Tass mengatakan, pembom itu tampaknya seorang pria kekar berusia 30 sampai 40 tahun. Sedang laporan lain mengatakan bahwa pembom di bandara itu seorang perempuan atau dua penyerang.

Daftar korban dari Departemen Darurat mengatakan para korban tewas termasuk delapan warga asing: dua orang Inggris, seorang warga Jerman dan Bulgaria, Kyrgistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Ukraina. Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan satu warga Inggris dipastikan tewas.

Pasca serangan di bandara, pada hari Selasa polisi mulai meningkatkan jumlah keamanan di sekitar stasiun kereta api dan bandara, dan melakukan pemeriksaan mendadak terhadap orang-orang yang diperkirakan berasal dari Kaukasus.

Serangan yang dianggap Rusia sebagai yang terburuk adalah pada 2004 saat para pejuang Islam Kaukasus Utara menguasai sebuah sekolah di kota Beslan. Ketika itu pasukan Rusia menyerbu gedung dalam upaya mengakhiri pengepungan, namun justru menewaskan banyak sandera. 331 sandera saat itu berada di dalam sekolah dan lebih dari separuh sandera akhirnya tewas setelah polisi menyerbu masuk. [Za/ap]


latestnews

View Full Version