MESIR (voa-islam.com) - Kerusuhan politik yang terjadi di Mesir benar-benar di manfaatkan oleh beberapa pihak tertentu, setelah beberapa hari sebelumnya orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang beberapa penjara dan membebaskan ribuan tahanan, kini jalur pipa yang memasok gas alam dari Mesir ke Israel menjadi sasarannya.
Para penyerang tak dikenal telah meledakkan sebuah pipa di wilayah Mesir El-Arish Sinai utara yang memompa gas alam ke Israel di tengah protes revolusi melawan rejim Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Mengutip seorang pejabat Mesir, stasiun TV Negara mengatakan pada hari Sabtu bahwa "situasi sangat berbahaya dan ledakan terus terjadi dari satu tempat ke yang lain" sepanjang pipa. "Ini adalah operasi teroris yang besar," kata TV tersebut.
Menurut sebuah sumber, angkatan bersenjata Mesir "berhasil menutup sumber utama aliran gas dan mencoba untuk mengendalikan kebakaran."
Penduduk di daerah El-Arish melaporkan ledakan besar dengan api membumbung sekitar dua puluh meter ke langit.
Pasukan penyelamat dan ambulans telah dikirim ke lokasi dan penyelidikan telah dilakukan atas insiden itu, laporan mengatakan.
..bulan Desember, Israel menandatangani kontrak 20-tahun dengan Mesir senilai lebih dari 10 miliar dolar (-+Rp 91 trilyun) untuk mengimpor gas alam Mesir..
Belum ada kelompok atau individu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mesir memasok 40 persen kebutuhan gas alam Israel berdasarkan kesepakatan dicapai antara Kairo dan Tel Aviv setelah kesepakatan damai 1979.
Kementerian Infrastruktur Nasional Israel mengatakan hal sedang mengawasi insiden tersebut.
Pada bulan Desember, Israel menandatangani kontrak 20-tahun dengan Mesir senilai lebih dari 10 miliar dolar (-+Rp 91 trilyun) untuk mengimpor gas alam dari Mesir.
"Kami kembali menyadari bahwa Timur Tengah bukanlah sebuah wilayah yang stabil. Kita harus bertindak untuk memastikan keamanan energi kita tanpa bergantung pada orang lain," kata juru bicara Menteri Infrastruktur Nasional Israel Uzi Landau pada Selasa setelah jutaan demonstran Mesir menuntut mengakhiri 30 tahun pemerintahan Hosni Mubarak. (aa/ptv)