CHECHNYA (voa-islam.com): Pemimpin Rusia di wilayah Muslim Chechnya, Ramzan Kadyrov pada hari Kamis mengatakan dia sedang mencari istri kedua, meskipun dalam Islam hal tersebut diperbolehkan, namun akan menjadi kontroversi di wilayah tersebut.
"Saat ini saya sedang mencari istri, namun saya belum menemukan seseorang yang cantik. Jika sudah menemukan, saya akan segera menikahinya," kata Kadyrov, pemimpin "Muslim" Chechnya yang didukung Kremlin seperti dimuat di harian Pravda Komsomolskaya dalam sebuah wawancara.
Kremlin mempercayai Kadyrov untuk menjaga perdamaian di Chechnya sejak perang antara pejuang Islam Chechnya melawan Rusia tahun 1994, dan Rusia mempercayakan Kadyrov untuk menjaga para "pemberontak" Islam ditengah-tengah meningkatnya perlawanan Islam terutama di wilayah utara Muslim Kaukasus.
Para analis mengatakan, sebagai balasan menurut kepada Rusia, Kadyrov diizinkan untuk menjalankan ibadah dalam Islam meskipun bertentangan dengan konstitusi sekuler Rusia. Poligami dilarang oleh hukum Rusia.
"Jika ada cinta, maka empat istri diperbolehkan," kata Kadyrov, menambahkan bahwa empat istri adalah batas dalam "syariah" atau hukum Islam, dan dilarang mengambil istri lebih dari empat.
Administrasi Kadyrov ditanya pekan lalu mengapa para pekerja negara memakai "baju Muslim" untuk bekerja pada hari Jum'at dan yang wanita mengenakan rok panjang. Rekomendasi dari Kadyrov mengenai pakaian Muslim tersebut diperluas dari dekrit sebelumnya yang diterbitkan pada 2007 yang melarang wanita tanpa mengenakan kerudung memasuki bangunan negara.
Meskipun melanggar hukum Rusia, namun Kadyrov masih dipercaya Kremlin.
Setelah bertahun-tahun komunisme menekan agama di wilayah Rusia Muslim, kini wilayah tersebut sedang mengalami kebangkitan Islam yang dinikmati bersama oleh para pemimpin Muslim dan para pejuang Islam. Kremlin mengawasi perkembangan tersebut dengan gelisah jika sampai ajaran Islam berkembang di wilayah kekuasaan pusat tersebut. [Za/trust.org]