View Full Version
Jum'at, 04 Mar 2011

Diduga Stress, Anak Hosni Mubarak Coba Bunuh Diri Minum Teh Beracun

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Entah stress karena ayahnya dilengserkan dari kursi kekuasaan presiden Mesir atau stress karena kekayaannya akan diambil otoritas Mesir saat ini, Gamal Mubarak, anak kedua Hosni Mubarak dilaporkan mencoba untuk bunuh diri.

Anak kedua mantan pemimpin Mesir Hosni Mubarak tersebut mencoba bunuh diri dalam beberapa hari setelah pengusiran ayahnya yang telah 30 tahun berkuasa sebagai presiden negara Arab yang paling padat penduduknya.

Lama dianggap sebagai penerus kursi kepresidenan ayahnya, Gamal mencoba untuk mengambil nyawanya dengan minum teh beracun ketika otoritas Mesir berusaha untuk mengambil jutaan dolar uang deposito milik keluarga Mubarak di bank di seluruh dunia, koran Aljazair Ech.Chourouk melaporkan pada hari Kamis, mengutip sumber tanpa nama.

Sumber surat kabar tersebut juga mengatakan istri Hosni Mubarak, Suzanne mentransfer 250 batang emas lebih  dan 3 miliar dolar ke Paris dengan keterlibatan pihak berwenang Prancis.

Menurut analis Timut Tengah, kekayaan keluarga Hosni Mubarak diperkirakan mencapai 70 miliar dollar AS, atau bila dikonversikan ke dalam mata uang rupiah, jumlahnya kira-kira Rp 629,6 triliun.

..Gamal mencoba untuk mengambil nyawanya dengan minum teh beracun ketika otoritas Mesir berusaha untuk mengambil jutaan dolar uang deposito milik keluarga Mubarak di bank di seluruh dunia..

Keluarga Mubarak memiliki simpanan uang di bank-bank di Swiss dan Inggris, demikian pula real estat di London, New York, Los Angeles, dan di kawasan mahal di Laut Merah.

Setelah 30 tahun menjabat Presiden Mesir dan pejabat senior militer, Mubarak memiliki akses transaksi investasi yang telah menghasilan keuntungan bernilai ratusan juta poundsterling. Sebagian besar diperoleh dari saham dan deposito dalam rekening bank yang dirahasiakan, atau pun dalam investasi di bidang perumahan dan hotel.

Menurut sebuah laporan suratkabar Arab Al Khabar tahun lalu, Mubarak memiliki berbagai properti di Manhattan dan kawasan eksklusif Rodeo One di Beverly Hills, Amerika Serikat. Kedua putra Mubarak, Gamal dan Alaa, juga miliarder.

Amaney Jamal, profesor ilmu politik di Universitas Princeton mengatakan, kekayaan keluarga Mubarak mencapai 70 miliar dollar AS sebanding dengan kekayaan para pemimpin negara-negara Teluk.

"Kekayaan pribadi ini dikumpulkan ketika ia menjabat di militer dan sebagai presiden," kata Amaney kepada ABC News. "Terlalu banyak korupsi dalam rezim ini, yang menahan sumber daya masyarakat untuk kepentingan pribadi," katanya. "Ini merupakan pola diktator-diktator di Timur Tengah," jelasnya. (aa/aki,kps)


latestnews

View Full Version