GLASGOW (voa-islam.com): Polisi Skotlandia menangkap seorang pria 30 tahun, terkait dengan pengeboman yang terjadi di Stockholm, ibukota Swedia, Desember lalu.
Pria yang ditangkap, disebutkan sebagai warga asing, ia ditahan setelah polisi melakukan serangan fajar di Glasgow, Skotlandia, hari Selasa.
Pernyataan polisi menyebutkan penangkapan tersebut "berkaitan dengan tuduhan bahwa individu ini telah terlibat dalam membantu kegiatan terorisme di luar Skotlandia," tetapi ditambahkan bahwa "tidak ada bukti" yang menunjukkan ia menimbulkan resiko bagi Skotlandia.
Bom Stockholm
Taimour Abdulwabah al Abdaly, seorang warga Swedia keturunan Irak, meledakkan dirinya dan melukai dua lainnya dalam usahanya menyerang penduduk yang sedang berbelanja kebutuhan Natal di Stockholm pada tanggal 11 Desember 2010.
Polisi meyakini ia berniat menyerang stasiun kereta api atau swalayan, tetapi ia meledakkan bom sebelum waktunya.
Pada bulan Januari, direktur anti-terorisme Irak mengatakan, al Abdaly yang tinggal di Swedia pada 1990 an, telah menerima pelatihan bahan peledak di kota Mosul Irak utara.
Penyelidikan pasca bom telah mengarahkan ke Inggris, setelah diketahui bahwa pelaku belajar terapi olahraga di University of Bedfordshire Luton, Inggris, di mana ia lulus pada tahun 2004.
Sehari setelah peledakan, polisi Inggris mencari properti pelaku di tenggara Inggris, yang diperkirakan menjadi tempat tinggal al Abdaly, 29 tahun yang tinggal bersama istri dan tiga anaknya, namun tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Penyelidik Swedia sebelumnya mengatakan mereka sedang mencari orang kedua atau ketiga yang bisa membantu aksi al Abdaly. Mereka telah bekerjasama dengan polisi Skotlandia untuk mengungkap aksi pemboman ini.
"Penangkapan di Skotlandia adalah hasil dari penyelidikan polisi Skotlandia dan kerjasama antara Skotlandia dan Swedia dalam kerangka bantuan hukum internasional, serta kerjasama yang baik antara jaksa dan aparat polisi," kata SAPO, badan intelijen Swedia dalam pernyataannya.
"Penyelidikan sejauh ini menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara yang ditangkap dan kejahatan teror di Stockholm pada tanggal 11 Desember, investigasi lanjutan yang dilakukan di Skotlandia akan segera ditunjukkan," ditambahkan dalam pernyataan itu. [Za/jzr]