WASHINGTON (voa-islam.com): Kongres Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa Al Qoidah masih aktif merekrut Muslim Amerika untuk melakukan kekerasan di dalam Amerika.
Perwakilan Kongres Peter King, seorang Republikan, berbicara pada sebuah sidang komite keamanan dalam negeri mengenai "radikalisasi" Muslim Amerika.
Ia mengatakan bahwa "radikalisasi di dalam negeri" adalah bagian dari "strategi berkelanjutan Al Qoidah untuk menyerang Amerika Serikat."
Para kritikus mengatakan sidang itu sendiri mengandung sentimen anti-Islam. Seorang anggota Kongres Demokrat senior, memperingatkan panitia tidak bisa menghapus nama baik "Muslim Amerika."
Peter King, dari Partai Republik New York, mengatakan jika masjid-masjid di Amerika adalah tempat berkembang biak radikalisme.
Dalam pernyataan pembukaannya pada hari Kamis, Peter King mengatakan upaya anti-teror Amerika sejak serangan 11 September 2001 telah mencegah Al Qoidah dari meluncurkan serangan besar terhadap Amerika dari luar negeri, tapi ia mengatakan jika kelompok-kelompok Islam tetap aktif merekrut warga Amerika menjadi pelaku serangan.
"Al Qoidah aktif menargetkan komunitas Muslim Amerika untuk direkrut. Sidang hari ini akan menyatakan ini adalah trend berbahaya," katanya.
Bennie Thompson dari komite Demokrat mengatakan Amerika juga harus menyelidiki kelompok anti-pemerintah juga.
Ia percaya jika sidang hari ini juga bisa digunakan untuk membuat propaganda teroris.
Anggota kongres dari Minnesote Keiht Ellison mengatakan pidato Peter King bertentangan dengan "nilai-nilai terbaik Amerika" dan mengancam keamanan Amerika.
Ia menyerukan "peningkatan pemahaman dan keterlibatan dengan masyarakat Muslim."
Pada hari Kamis, juga dihadirkan dua orang yang mengatakan bahwa putra-putra mereka telah berubah menjadi Islam radikal.
Keamanan Gedung Putih mengatakan pihak keamanan domestik Amerika telah berupaya melihat semua potensi ekstrimis, tidak hanya terfokus pada Muslim.
"Kami tidak ingin menstigmatisasi, kami tidak ingin mengasingkan seluruh masyarakat," kata Jaksa Agung Amerika Eric Holder.
Tapi Peter King tetap menuduh bahwa beberapa pemimpin komunitas Muslim Amerika
hanya melakukan sedikit kerjasama dengan pihak penegak hukum.
Juga pada hari Kamis, Melvin Bledsoe yang merupakan orang tua dari Carlos, pemuda yang membunuh seorang tentara Amerika dan melukai beberapa lainnya di sebuah pusat perekrutan militer pada tahun 2009 di Little Rock, Arkansas, bersaksi tentang apa yang digambarkannya sebagai penipuan dan radikalisasi oleh pemimpin Muslim terhadap anaknya.
"Carlos telah dibohongi oleh orang-orang yang lebih baik dideskripsikan sebagai pemburu," kata Mr Bledsoe. "Dia ditipu dan dibohongi."
Saksi lain yang juga datang pada sidang kongres hari Kamis adalah dari Minnesota, anaknya yang keturunan Amerika-Somalia telah direkrut dan bergabung dengan kelompok Al Shabab di Somalia, kini anaknya telah terbunuh di Somalia. [Za/bbc]