MESIR (voa-islam.com) - Sebuah komite pencari fakta, yang dibentuk untuk menyelidiki kekerasan yang menyertai demonstrasi Mesir, telah mengajukan tuntutan terhadap mantan presiden Hosni Mubarak dan menteri dalam negeri saat itu Habib al-Adly untuk pembunuhan sengaja terhadap para pengunjuk rasa.
Lebih dari 380 pengunjuk rasa tewas dalam demonstrasi tersebut, yang dimulai pada 25 Januari dan berakhir dengan memaksa Mubarak untuk mengundurkan diri pada 11 Februari. setelah serah terima wewenang kepada tentara.
Ribuan demonstran juga cedera selama protes ketika pasukan polisi menembakkan peluru karet, peluru tajam, meriam air dan gas air mata pada demonstran damai.
..Lebih dari 380 pengunjuk rasa tewas dalam demonstrasi tersebut, yang dimulai pada 25 Januari dan berakhir dengan memaksa Mubarak untuk mengundurkan diri pada 11 Februari..
Harian Al-Ahram melaporkan pada hari Rabu (23/03/2011) bahwa Komite pencari fakta yang disampaikan tuntutan kepada Jaksa Penuntut Umum, menuduh Mubarak sebagai kepala pemerintah 'keji yang bertanggung jawab atas kematian para demonstran."
Tuntutan terhadap al-Adly, yang sudah menghadapi sidang pemborosan dana publik dan pencucian uang, termasuk memberikan perintah kepada pasukan polisi melepaskan tembakan pada demonstran, kata surat kabar tersebut.
Sejumlah perwira polisi berpangkat tinggi saat ini juga ditahan dan diinterogasi setela memerintahkan pembunuhan demonstran selama revolusi melawan Mubarak. (up/aby)