MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Uganda dan Burundi mengatakan, Sabtu, mereka telah berkomitmen untuk mengirim 3.000 tentara tambahan ke Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM), untuk mendukung perang pasukan pemerintah melawan pejuang Islam Somalia.
Pemerintah federal sementara pimpinan Presiden Sheikh Sharif Ahmed, yang didukung oleh PBB, menguasai sebagian ibukota Mogadishu, dan AMISOM -- tentara Uni Afrika dari Uganda dan Burundi -- sekarang sedang berjuang untuk mencegah dua kelompok Islam garis keras mengambilalih wilayah sisanya.
Pemerintah menghadapi perlawanan yang sudah berusia empat tahun, yang dipimpin oleh kelompok pejuang Al-Shabaab. Kelompok itu telah menyatakan kesetiaan pada jaringan Al-Qaida.
..kedua pemimpin itu menyatakan bahwa Burundi dan Uganda telah berkomitmen untuk mengirim 4.000 tentara tambahan yang dimandatkan oleh PBB pada Desember lalu..
AMISOM mengatakan dalam satu pernyataan, Sabtu, bahwa setelah kunjungan ke Mogadishu pekan lalu oleh Mayor Jendral Godefroid Niyombare dan Jendral Aronda Nyakairima, kepala pertahanan di Burundi dan Uganda, kedua negara itu menyatakan komitmen mereka untuk mengirim lagi tentara.
"Dalam pernyataan bersama pada para komandan lapangan, kedua pemimpin itu menyatakan bahwa Burundi dan Uganda telah berkomitmen untuk mengirim 4.000 tentara tambahan yang dimandatkan oleh PBB pada Desember lalu dan bahwa mereka telah menuju ke pelatihan pra pengerahan."
"Masing-masing negara telah menjanjikan 2.000 tentara lagi dan mengantisipasi pengerahan yang efisien sekitar pertengahan tahun ini." Burundi telah mengirim 1.000 dari 4.000 tentara tambahan itu pada pertengahan Maret lalu.
Pemerintah sementara oleh masyarakat internasional diangap sebagai harapan terbaik untuk mengembalikan negara Tanduk Afrika itu ke stabilitas setelah dua dasawarsa konflik.(up/ant)