BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Ledakan bom mobil dekat pasar di sebuah daerah Syiah di Baghdad selatan, Selasa, menewaskan sembilan orang dan melukai 27 orang lain, kata sumber keamanan.
Pasukan keamanan Irak dalam kesiagaan tinggi Senin setelah pasukan khusus Amerika Serikat dikabarkan telah membunuh pemimpin Al Qaida Sheikh Usamah Bin Ladin. Para pejabat keamanan mengatakan mereka memperkirakan cabang lokal dari kelompok Islam Sunni itu akan melakukan serangan pembalasan.
Irak telah menjadi medan tempur besar Al-Qaeda setelah serangan pimpinan AS 2003 yang menjatuhkan Saddam Hussein.
Satu sumber kementerian dalam negeri dan sumber polisi menyebutkan korban ledakan itu sembilan orang tewas dan 27 orang terluka. Sumber-sumber itu tidak ingin disebutkan namanya.
"Itu sebuah bom di dalam sebuah kendaraan yang mengakibatkan kematian dan luka-luka pada sejumlah orang di distrik Abu Dsheer," kata Mayor Jendral Qassim al-Moussavi, juru bicara keamanan Baghdad. Ia menolak memberikan rincian korbannya.
..sumber kementerian dalam negeri dan sumber polisi menyebutkan korban ledakan itu sembilan orang tewas dan 27 orang terluka..
Abu Dsheer adalah distrik miskin dan padat penduduk yang sebagian besar pengikut aliran Syiah.
Distrik itu adalah salah satu yang dihantam dalam serangkaian pemboman pada November lalu di sekitar ibu kota Baghdad yang menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai sejumlah orang lain.
Kekerasan telah menurun dengan cepat di Irak dalam beberapa tahun belakangan dari puncak kekerasan sektarian pada 2006-2007, tapi pejuang masih melancarkan puluhan pemboman dan serangan lainnya tiap bulan. Para pejabat keamanan Irak seringkali menyalahkah kekerasan itu pada Al-Qaeda.
Kepala badan pangan Irak terluka dalam tampaknya sebagai upaya pembunuhan Selasa ketika sebuah bom tepi jalan menghantam iring-iringan kendaraannya di Baghdad.
Hassan Ibrahim menderita patah tulang dan luka lainnya akibat ledakan yang menewaskan supirnya. Ia ditunjuk pada Maret lalu untuk memimpin badan yang menyediakan pangan Irak, salah satu pengimpor gabah terbesar dunia, gandum dan beras bagi program rangsum pangan nasionalnya, demikian Reuters. (up/ant)