MESIR (voa-islam.com) - Sebuah survei baru-baru ini telah mendapati bahwa mayoritas orang Mesir akan kembali ke sistem dan demokrasi Islam di negara Afrika Utara tersebut.
Enam puluh persen dari 1.000 orang Mesir yang disurvei oleh harian Al-Ahram mengatakan mereka ingin mendirikan negara Islam dengan nilai-nilai demokrasi sejati.
Sementara itu, 24 persen responden hanya lebih menekankan pada nilai-nilai demokrasi tunggal tanpa eksplisit menyebut agama.
Empat persen dari responden menyatakan bahwa sistem sekuler di Mesir memang akan diinginkan, sementara tiga persen mengatakan aturan militer cocok untuk masa depan negara mereka.
Survey ini datang lebih dari dua bulan setelah revolusi populer yang didukung AS menggulingkan diktator Hosni Mubarak dari kekuasaan.
Para analis mengatakan bahwa perkembangan terakhir di Mesir dan negara-negara Afrika Utara lainnya adalah hasil dari "Kebangkitan Islam."
..Enam puluh persen dari 1.000 orang Mesir yang disurvei oleh harian Al-Ahram mengatakan mereka ingin mendirikan negara Islam dengan nilai-nilai demokrasi sejati..
Mesir menyerukan pemilu yang bebas dan adil setelah pemecatan Mubarak, mengatakan bahwa orang harus memutuskan jenis pemerintahan yang mereka inginkan.
Mereka juga menuntut penguasa militer mereka untuk meninggalkan rezim Israel dan mencabut blokade di Jalur Gaza yang terkepung.
Partai politik Mesir mengatakan blokade Gaza melayani kepentingan Israel dan Amerika Serikat dan mengancam stabilitas regional dan kemerdekaan.
Di bawah rezim Mubarak yang sebelumnya juga didukung AS, Mesir secara konsisten melayani tujuan Tel Aviv di wilayah tersebut dengan membantu untuk mengenakan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza yang miskin setelah pemerintah Hamas yang terpilih secara demokratis mengambil alih wilayah pada tahun 2007. (up/ptv)