KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Sakit jantung ringan bukan merupakan alasan bagi pihak berwenang Mesir untuk menangguhkan penahan Suzane Mubarak, istri dari mantan presiden Hosni Mubarak untuk menjalani penyelidikan atas tuduhan korupsi yang ia lakukan saat suaminya menjabat sebagai pemimpin Mesir selama puluhan tahun.
Kementerian Kesehatan Mesir pada Sabtu mengatakan kesehatan istri mantan Presiden Mubarak dalam kondisi stabil meskipun menderita symptom sakit jantung, dan tidak mencegah kejaksaan untuk menahan dia di penjara.
Komisi Anti Korupsi pada Jumat (13/5) memutuskan untuk menahan Suzanne Mubarak selama 15 hari untuk diperiksa atas tuduhan korupsi lewat beberapa yayasan yang didirikannya sepanjang 30 tahun rezim suaminya.
Suzanne Mubarak juga dituduh mempengaruhi suaminya untuk memperkaya diri, keluarga dan kroninya.
Pada awal pekan ini, pihak kejaksaan Mesir memperpanjang masa penahanan Mubarak selama 15 hari lagi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
..Komisi Anti Korupsi pada Jumat (13/5) memutuskan untuk menahan Suzanne Mubarak selama 15 hari untuk diperiksa atas tuduhan korupsi..
Ini merupakan perpanjangan ketiga masa tahanannya sejak dia ditahan pada 13 April bersama dua putranya, Alaa dan Gamal Mubarak.
Mubarak (82) saat ini ditahan di sebuah rumah sakit di Shram El Sheikh, kota wisata pesisir pantai Laut Merah, 500 km arah timur Kairo.
Jaksa Penuntut telah beberapa kali berusaha memindahkan Mubarak ke rumah sakit Penjara di Torah, Kairo, namun selalu ditangguhkan dengan alasan kesehatan.
Alaa dan Gamal yang ditahan di Penjara Torah juga telah diperpanjang masa tahanan mereka.
Mubarak, yang mengundurkan diri sebagai presiden pada pada 11 Februari 2011, selain dituduh korupsi dan penyelewengan kekuasaan, juga diselidiki menyangkut tewasnya 650 orang akibat aksi menjelang kejatuhannya. (up/ant)