LONDON (voa-islam.com) - "Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu," itulah mungkin pribahasa yang di pakai oleh presiden Amerika Serikat Barack Obama menyikapi pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan saat operasi pasukan khusus AS yang menewaskan Sheikh Usamah Bin Ladin di Abbottabad, Pakistan 3 pekan lalu.
Meski Pakistan "mencak-mencak" atas operasi sepihak pasukan khusus AS 2 Mei lalu di wilayah mereka dan mengancam "tidak akan lagi mentolerir aksi sepihak terulang lagi dimasa mendatang karena bisa membawa konsekuensi menakutkan bagi perdamaian dan keamanan kawasan dan dunia, namun Amerika Serikat melalui presidennya Barack Obama mengatakan tidak peduli dan akan tetap melakukan operasi khusus seperti itu lagi jika menemukan ada tokoh pejuang Islam berada disana.
Dalam wawancara dengan BBC di sela rencana kunjungannya ke Eropa, presiden Amerika Serikat, Barack Obama menunjukan dia akan melakukan operasi yang sama seperti yang dilakukannya kepada pemimpin Al-Qaeda Sheikh Usamah Bin Ladin jika mereka menemukan tokoh pejuang Islam lain di Pakistan.
Dia mengatakan AS menyadari adanya kedaulatan Pakistan namun dia mengatakan AS tidak akan membiarkan "rencana yang akan membuahkan keburukan tanpa melakukan suatu tindakan."
Langkah sepihak akan diambil oleh AS jika memang itu diperlukan tegasnya.
Sebelumnya operasi pembunuhan terhadap Sheikh Usamah Bin Ladin yang dilakukan oleh AS di wilayah Pakistan pada tanggal 2 Mei lalu telah mengakibatkan ketegangan dua negara sekutu itu.
..Barack Obama menunjukan dia akan melakukan operasi yang sama seperti yang dilakukannya kepada pemimpin Al-Qaeda Sheikh Usamah Bin Ladin jika mereka menemukan tokoh pejuang Islam lain di Pakistan..
Dia menjelaskan sikap AS tersebut saat ditanyakan bagaimana langkah pemerintahannya jika mereka menemukan tokoh Taliban lainnya, Mullah Omar di salah satu wialayah Pakistan atau wilayah negara berdaulat lainnya.
"Tugas kami adalah mengamankan Amerika Serikat," kata Obama kepada wartawan BBC, Andrew Marr.
"Kami sangat menghormati kedaulatan Pakistan. Tapi kami tidak bisa membiarkan seseorang yang berencana untuk membunuh warga kami atau warga negara sekutu kami."
"Kami tidak akan membiarkan adanya rencana yang akan membuahkan keburukan terhadap kami tanpa kita melakukan suatu tindakan."
Pemerintah Pakistan di Islamabad sebelumnya menolak keras langkah tersebut dan mengatakan penyerbuan AS itu telah merusak kedaulatan negara mereka.
Sebuah resolusi yang disetujui oleh anggota parlemen Pakistan awal bulan ini menyatakan negara itu "tidak akan lagi mentolerir aksi sepihak terulang lagi dan bisa membawa konsekuensi menakutkan bagi perdamaian dan keamanan kawasan dan dunia."
Posisi Pakistan selama ini merupakan sekutu utama bagi AS dalam memerangi pejuang Islam di negara tetangganya di Afghanistan.
Namun belakanhan hubungan kedua negera mulai tegang saat AS kerap melakukan serangan terhadap para pejuang Islam di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan. (up/bbc)