WASHINGTON (voa-islam.com) - Amerika Serikat akan menggunakan aset pemerintah Libya yang telah dibekukan untuk membiayai perang yang akan mereka lakukan di negara Afrika utara tersebut.
Rencana penggunaan aset Libya untuk membiayai intervensi militer Amerika di negara yang di pimpin oleh Muammar Kadhafi itu terungkap dalam sebuah rancangan resolusi yang dibuat oleh sejumlah Senator dari partai Demokrat dan Republik di kongres AS yang di perkenalkan Senin (23/05/2011).
Dalam draft resolusi itu disebutkan bahwa Kongres AS menyatakan dukungannya untuk setiap operasi militer Amerika terhadap Libya.
Draft resolusi itu juga mendesak Obama untuk menggunakan segala cara untuk "mencuri" aset pemerintah Libya yang telah dibekukan untuk menutup biaya intervensi militer Amerika di negara Afrika Utara itu.
Tokoh kunci Senat dari Demokrat dan Republik secara resmi memperkenalkan resolusi bipartisan tersebut pada hari Senin, mendukung aksi militer AS di negara Afrika Utara dan meminta Presiden AS Barack Obama untuk menjelaskan tujuan kebijakannya tentang Libya, Reuters melaporkan.
..Draft resolusi itu juga mendesak Obama untuk menggunakan segala cara untuk "mencuri" aset pemerintah Libya yang telah dibekukan untuk menutup biaya intervensi militer Amerika di negara Afrika Utara itu..
Dibuat oleh senator veteran John McCain, Partai Republik, dan Senator Demokrat John Kerry, resolusi itu "mendukung penggunaan kekuatan militer terbatas oleh Amerika Serikat di Libya sebagai bagian dari misi NATO untuk menegakkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1973."
"Saya mendukung keputusan Presiden Obama untuk mengirim pasukan AS untuk misi di Libya, dan saya berharap resolusi ini akan menimbulkan pernyataan luas dari pendukung bipartisan di antara rekan-rekan senat saya untuk penggunaan kekuatan kita di Libya," kata McCain pada hari Senin.
Draft resolusi itu juga menyerukan Obama untuk menginformasikan Kongres tentang tujuan di Libya baik selama dan setelah pemerintahan pemimpin Libya Muammar Kadhafi, mendesak dia untuk mengeksplorasi segala cara untuk mengambil aset pemerintah Libya yang telah dibekukan untuk menutup biaya intervensi militer Amerika di negara Afrika Utara itu.
Sebelumnya pada bulan Maret, NATO memulai sebuah kampanye militer udara di Libya untuk melaksanakan Resolusi 1973, yang secara resmi mereka maksudkan untuk melindungi kehidupan sipil Libya meski kenyataan dilapangan justru warga sipil juga turut menjadi korban dalam kampanye militer tersebut. (up/ptv)