View Full Version
Senin, 30 May 2011

Kaum Revolusioner Berhasil Ambil Alih Beberapa Kota di Yaman

YAMAN (voa-islam.com) - Kaum revolusioner Yaman mengatakan pasukan yang setia kepada Presiden Ali Abdullah Saleh yang saat ini tengah diperangi telah kehilangan kendali atas lima provinsi, termasuk Mareb dan Saa'da.

Berita ini datang ketika gencatan senjata antara pasukan Yaman yang setia pada Presiden Ali Abdullah Saleh dan suku oposisi mulai berlaku pada hari Minggu.

Mediator suku mengatakan hari Sabtu bahwa pendukung Sheikh Sadeq al-Ahmar, pemimpin federasi suku kuat Hashid, telah sepakat untuk meninggalkan bangunan publik di lingkungan ibukota al-Hasaba.

Perjanjian itu juga menyerukan untuk mengakhiri semua bentuk kehadiran orang bersenjata di distrik tersebut, dan meminta loyalis Saleh untuk tidak menyerang kediaman Ahmar lagi.

Sementara itu, Ahmar - mantan pendukung Ali Abdullah Saleh - telah menuduh presiden yang ia musuhi mencoba untuk memicu "perang saudara" dalam upaya untuk tetap berkuasa.

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah berulang kali menolak menandatangani kesepakatan kekuasaan transisi yang akan melihat dia mengundurkan diri dengan imbalan kekebalan dari penuntutan.

Penolakan Saleh ini menyebabkan pecahnya bentrokan antara pasukan keamanan dan para pengikit saleh di ibukota Sanaa yang menewaskna puluhan orang sejak Senin lalu.

..Penolakan Saleh ini menyebabkan pecahnya bentrokan antara pasukan keamanan dan para pengikit saleh di ibukota Sanaa yang menewaskna puluhan..

Sementara itu, sekitar 3.000 orang berkumpul di luar kantor polisi di Taizz, terletak 300 kilometer (186 mil) selatan ibukota Sana'a, pada hari Ahad (29/05/2011) untuk menuntut pembebasan seorang pengunjuk rasa yang ditahan oleh polisi, AFP melaporkan.

Pasukan keamanan pertama melepaskan tembakkan ke udara dalam upaya untuk membubarkan kerumunan pemrotes, tapi kemudian menembakki massa ketika para demonstran menolak untuk pergi.

"Tiga demonstran tewas oleh tembakan polisi dan puluhan lainnya terluka, beberapa terluka serius," kata seorang pejabat rumah sakit pada kondisi anonimitas.

Menurut laporan setempat, ratusan demonstran anti-pemerintah telah tewas dan banyak lainnya terluka dalam bentrokan dengan polisi anti huru-hara dan angkatan bersenjata yang setia kepada presiden Yaman sejak demonstrasi anti-rezim dimulai pada akhir Januari. (up/ptv)


latestnews

View Full Version