VOA-ISLAM.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat akan merilis dua resolusi yang menuntut Presiden Barack Obama, karena telah terlibat dalam perang Libya dan juga dalam rangka menuntut agar pasukan Amerika Serikat meninggalkan misi Libya dalam waktu 15 hari.
Kantor berita Fars mengutip televisi Fox News melaporkan, para anggota kubu Republik di DPR Amerika Serikat (3/6/2011) merilis resolusi yang akan menggugat Barack Obama karena dinilai terlibat dalam misi militer di Libya tanpa merundingkan terlebih dahulu dengan Kongres.
Berdasarkan laporan tersebut, baik para anggota Republik maupun Demokrat berpendapat bahwa Obama telah bertindak di luar cakupan kekuatan militer negara ini dan juga telah melampaui wewenangnya di bidang ini.
Meski demikian tersebar perspektif di antara Republikan bahwa penarikan mundur teratur pasukan Amerika Serikat dari misi di Libya akan berdampak negatif pada pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sekutu-sekutunya.
Jeff Morel, Jurubicara Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon) dalam hal ini mengatakan, "Pentagon setuju dengan pendapat tersebut."
Adapun Menteri Pertahanan Amerika, Robert Gates menyatakan, Amerika berpendapat bahwa untuk keluar secara sepihak dari operasi militer tersebut, untuk jangka panjang akan berdampak sangat buruk dan berbahaya bagi Amerika Serikat yang dulu selalu komitmen terhadap operasi NATO.
Namun draf resolusi tersebut hingga kini telah mendapat 60 suara dukungan dan diperkirakan draf itu akan mengakhiri misi militer Amerika Serikat di Libya. [taz/irb]