RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pihak berwenang menahan enam wanita pada hari Kamis (09/06/2011) untuk mengemudikan mobil di ibukota karena melanggar hukum yang hanya mengizinkan pengendara laki-laki di jalan-jalan kerajaan.
Rasha Al-Duwaisi, salah satu dari mereka yang ditahan pada Kamis, menyebut sekelompok wanita itu berusia antara 21 hingga 30 tahun dan mengatakan mereka telah bertemu di sebuah distrik di Riyadh pada sore hari untuk mengajarkan satu sama lain cara mengemudi dengan menggunakan tiga mobil.
Mereka segera dibawa ke kantor polisi dan diperintahkan untuk memanggil wali laki-laki mereka (mahram) untuk menjemput mereka dari tahanan.
"Ini bukan pertama kalinya kami telah melakukan ini," kata Duwaisi kepada Reuters melalui telepon dari kantor polisi.
"Ini hak saya untuk mengemudi dan hak saya untuk mengetahui cara mengemudi. Saya menderita karena aku tidak bisa menyetir karena saya harus bergantung pada seorang sopir yang saya harus berbagi dengan empat orang lainnya. "
Banyak keluarga di Arab Saudi memiliki setidaknya satu sopir dengan gaji rata-rata sekitar 2.000 riyal Saudi (-+Rp 5 juta) per bulan. Mereka yang tidak mampu membayar sopir, menetapkan laki-laki anggota keluarga untuk menyopiri para perempuan.
Polisi lalu lintas tidak bisa segera dihubungi untuk mengomentari penangkapan hari Kamis.
..Ini hak saya untuk mengemudi dan hak saya untuk mengetahui cara mengemudi..
Dua dari tahanan lainnya merupakan saudari Duwaisi, katanya, seraya menambahkan bahwa ia bertemu dengan tiga lainnya di Facebook dan Twitter.
Pihak berwenang bulan lalu menangkap Manal Al-Sharif, yang memposting video dirinya mengemudi di Provinsi Timur di YouTube dan menyerukan perempuan lain untuk melakukan hal yang sama.
Al-Sharif telah dibebaskan tetapi menghadapi tuduhan "mencemarkan reputasi kerajaan di luar negeri dan mengobarkan opini publik."
Wanita lain, Shaima Osama, juga ditangkap karena mengemudi bulan lalu di Jeddah. Dia juga kemudian dibebaskan.
Ribuan orang lelaki dan wanita Saudi bergabung di group Facebook yang menyerukan hak mengemudi bagi warga Saudi untuk diperluas bagi perempuan.
Perempuan di negara tersebut juga wajib memiliki persetujuan tertulis dari wali yang ditunjuk - ayah, suami, saudara atau anak - untuk pindah, bekerja atau bepergian ke luar negeri.
Kampanye bahwa Al-Sharif diluncurkan bertujuan mengajarkan perempuan untuk mengemudi dan mendorong mereka untuk turun ke jalan dari tanggal 17 Juni menggunakan lisensi mengemudi yang diterbitkan oleh pihak asing. (mb/an)