DAMASCUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pihak oposisi Suriah hari Selasa menuduh Iran dan kelompok Syiah Hizbullah di Lebanon membantu Presiden Bashar Assad dalam penindasan brutal terhadap demonstran pro-demokrasi.
Dua entitas tersebut, sumber oposisi mengatakan, membayar orang untuk datang ke Suriah dan melawan atas nama rezim Assad.
Pihak oposisi telah meng-upload serangkaian video ke YouTube, yang membuktikan klaim bahwa Iran dan Hizbullah yang bersekongkol dengan Damaskus.
Dalam salah satu video, seorang agen lapangan Hizbullah yang tertangkap di Suriah menyangkal berafiliasi dengan kelompok militan dan mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari banyak agen lapangan yang "dibawa ke Suriah oleh Hizbullah dalam sebuah konvoi menggunakan 45 bis ... mereka membayar, mereka membayar $ 1.000 bahkan $ 5.000," katanya, menambahkan bahwa bus-bus tersebut juga membawa senjata yang cukup.
Video lain menggambarkan warga negara nasional Iran menceritakan kisah serupa. Beberapa juga mengatakan kepada pihak Oposisi bahwa kekuatan pasukan paramiliter Basij Iran kini berada di Suriah, dengan tujuan untuk memadamkan kerusuhan.
Namun, klaim Oposisi Suriah - yang disuarakan sejak gelombang pertama protes anti-Assad sekitar tiga bulan yang lalu - tidak dapat dikuatkan oleh sumber independen.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga menuduh Iran membantu serangan brutal rezim Assad terhadap demonstrasi damai.
Clinton menuduh Teheran mengekspor metode mereka untuk mengontrol kerusuhan, yang digunakan Iran untuk meredam gelombang kerusuhan menyapu negara itu dua tahun lalu. (up/ynet)