AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Setidaknya empat anak sekolah dan seorang guru tewas sementara beberapa lainnya terluka dalam serangan rudal oleh agresor Prancis pada sebuah sekolah di Provinsi Kapisa di Afghanistan tengah.
Seorang anggota dewan provinsi Kapisa juga menegaskan serangan itu, Press TV melaporkan.
Sementara di Kabul para pembantu Karzai mengatakan mereka hanya memiliki informasi tentang pembunuhan guru sekolah, sementara anak-anak, mereka menyebutkan, hanya terluka. Para pembantu Karzai juga tidak menyebutkan bahwa pasukan udara Prancis telah membom sekolah tersebut selama jam pelajaran berlangsung.
Perlu diingat bahwa pada akhir Mei, pasukan Amerika membunuh 12 anak dan 2 perempuan di provinsi Helmand Afghanistan. Serangan itu juga melukai 6 anak-anak dan wanita.
Komando NATO, seperti biasa dalam kasus di atas, menyebut pembunuhan itu sebagai "insiden" dan berjanji "untuk melakukan investigasi".
Sementara itu, sebagaimana dibuktikan bahkan oleh sumber Karzai sendiri, hanya rumah-rumah sipil yang menjadi sasaran serangan rudal dari helikopter, dan bukan posisi Emirat Islam Afghanistan (IEA).
Anak-anak sekolah dan guru tersebut sengaja dibunuh dengan roket sebagai pembalasan atas serangan dari IEA Mujahidin di pangkalan militer di Nevzade.
Pasukan AS-NATO secara teratur membunuh anak-anak Afghanistan, membom pesta pernikahan, prosesi pemakaman, melakukan serangan rudal dan artileri di desa-desa, di mana tidak ada kehadiran para Mujahidin. Dan setiap kali hal ini terjadi militer NATO, dengan sinis mengatakan bahwa mereka "pasti akan menyelidiki insiden tersebut".
Amerika juga membunuh anak-anak di Pakistan dan Waziristan, menggunakan pesawat tanpa awak drone. Berbeda dengan Afghanistan, setelah melakukan pembunuhan di Waziristan, tentara salib Amerika tidak menganggap perlu bahkan untuk menanggapi tuduhan pembunuhan terhadap anak-anak tersebut. (by/kc)