KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Jaksa penuntut umum Mesir pada Sabtu memperpanjang penahanan seorang pria yang diduga mata-mata untuk Israel selama 15 hari, sebuah sumber pengadilan kepada AFP.
Ilan Grapel, berkewarganegaraan ganda AS-Israel, "akan tetap berada dalam tahanan selama 15 hari sambil menunggu hasil penyelidikan," kata sumber itu.
Sejatinya penahanan Ilan akan akan berakhir Senin.
Ilan Grapel, kelahiran Amerika ditangkap bulan lalu di sebuah hotel di Kairo dan ditempatkan dalam penahanan pencegahan selama 15 hari.
..Dia telah dituduh menjadi agen bagi badan intelijen Israel Mossad dan menabur perselisihan sektarian dan kekacauan di Mesir
Dia telah dituduh menjadi agen bagi badan intelijen Israel Mossad dan menabur perselisihan sektarian dan kekacauan di Mesir setelah pemberontakan rakyat yang memaksa Presiden Hosni Mubarak untuk mundur pada tanggal 11 Februari.
Dua hari setelah penangkapan Grapel di Mesir, yang pada tahun 1979 menjadi negara Arab pertama yang mengakui Israel, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman membantah keras ia adalah mata-mata.
"Saya dapat mengatakan dengan tegas bahwa orang ini adalah mahasiswa, yang mungkin berperilaku aneh dan tidak bertanggung jawab, tidak memiliki hubungan dengan Israel, Amerika atau bahkan badan intelijen," kata Lieberman kepada radio militer Israel. (up/AP)