BEIJING (voa-islam.com) - Pemerintah China pada Senin (01/08/2011) menyalahkan pejuang Muslim yang dilatih di Pakistan atas serangan yang menewaskan tujuh orang di salah satu daerah yang paling bermasalah etnisnya dimana polisi kemudian menembak lima tersangka.
Serangan hari Ahad itu menambah korban tewas dari kekerasan akhir pekan di kota Kashgar.
Kashgar adalah di wilayah Xinjang, yang telah tegang sejak hampir 200 orang tewas dalam pertempuran antara suku Uighur dan Han China pada tahun 2009 di Urumqi, ibukota daerah tersebut.
Pemerintah kota Kashgar mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya bahwa penyelidikan awal menunjukkan anggota kelompok yang berada di balik serangan hari Ahad itu telah dilatih dalam membuat bahan peledak dan senjata api di Pakistan. Pernyataan ini tidak segera memberikan bukti.
"Kelompok teroris bersenjata" menyerbu ke sebuah restoran di pusat kota Kashgar, membunuh pemilik serta pelayan dan membakar restoran tersebut, kata pemerintah kota.
..Pemerintah kota Kashgar mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya bahwa penyelidikan awal menunjukkan anggota kelompok yang berada di balik serangan hari Ahad itu telah dilatih dalam membuat bahan peledak dan senjata api di Pakistan.
Para penyerang kemudian berlari keluar dari restoran dan menikam warga sipil, meninggalkan empat orang tewas dan 12 cedera, katanya.
Polisi melepaskan tembakan dan menembak mati empat tersangka di tempat kejadian, sementara tersangka lain meninggal kemudian di rumah sakit, katanya
Xinjiang telah dilanda oleh konflik etnis dan kadang kekerasan gerakan separatis oleh Uighur, kelompok etnis mayoritas Muslim yang melihat Xinjiang sebagai tanah air mereka yang dirampas China. Banyak orang Uighur mengatakan mereka telah terpinggirkan ketika lebih banyak etnis mayoritas China, suku Han pindah ke wilayah itu.
Pernyataan itu menyebut aksi kekerasan terbaru tersebut sebuah "serangan teroris yang direncanakan."
Xinhua mengatakan bahwa pemerintah daerah pada Senin mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua warga lokal etnis Uighur yang diduga melarikan diri dari TKP.
..Xinjiang telah dilanda oleh konflik etnis dan kadang kekerasan gerakan separatis oleh Uighur, kelompok etnis mayoritas Muslim yang melihat Xinjiang sebagai tanah air mereka yang dirampas China..
Kekerasan hari Ahad menyusul bentrokan sehari di kota yang sama yang menewaskan tujuh orang dan melukai 22 lainnya.
Tidak jelas siapa yang memulai bentrokan di Kashgar. Tapi kelompok aktivis etnis Uighur diluar negeri mengatakan hari Ahad bahwa kelompok itu takut kekerasan tersebut dapat mendorong tindakan keras baru oleh China pada minoritas Uighur yang selalu disalahkan atas kekerasan sebelumnya di kawasan itu.
Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Dunia Uighur yang berbasis di Jerman mengatakan bahwa rasa frustrasi yang memaksa orang Uighur unuk turun ke jalan.
"Warga Uighur tidak memiliki cara damai untuk menentang pemerintah China sehingga beberapa telah mengambil langkah-langkah ekstrem. Ini tak terpikirkan, tapi itu adalah realitas, dan Beijing harus mengambil tanggung jawab untuk menangani masalah ini," katanya kepada The Associated Press dari Swedia, di mana ia bermarkas.
Xinjiang adalah perbatasan China Asia Tengah, yang berbatasan dengan Pakistan, Afghanistan, Rusia dan negara-negara lain. Kashgar merupakan jalur penting pada rute kuno yang dilalui sutera Cina dan barang lainnya untuk mencapai Eropa. (up/AP)
BEIJING (voa-islam.com) - Pemerintah China pada Senin (01/08/2011)
menyalahkan pejuang Muslim yang
dilatih di Pakistan atas serangan
yang menewaskan enam warga sipil
di salah satu daerah yang paling
bermasalah etnisnya dimana polisi
kemudian menembak lima tersangka.
Serangan hari Ahad itu menambah
korban tewas dari kekerasan akhir
pekan di kota Kashgar.
Kashgar adalah di wilayah Xinjang,
yang telah tegang sejak hampir 200
orang tewas dalam pertempuran
antara suku Uighur dan Han China
pada tahun 2009 di Urumqi, ibukota
daerah tersebut.
Pemerintah kota Kashgar mengatakan
dalam sebuah pernyataan yang
diposting di situsnya bahwa
penyelidikan awal menunjukkan
anggota kelompok yang berada di
balik serangan hari Ahad itu telah
dilatih dalam membuat bahan
peledak dan senjata api di
Pakistan. Pernyataan ini tidak
segera memberikan bukti.
"Kelompok teroris bersenjata"
menyerbu ke sebuah restoran di
pusat kota Kashgar, membunuh
pemilik serta pelayan dan membakar
restoran tersebut, kata pemerintah
kota.
Para penyerang kemudian berlari
keluar dari restoran dan menikam
warga sipil, meninggalkan empat orang tewas dan
12 cedera, katanya.
Polisi melepaskan tembakan dan
menembak mati empat tersangka di
tempat kejadian, sementara
tersangka lain meninggal kemudian
di rumah sakit, katanya.
Xinjiang telah dilanda oleh
konflik etnis dan kadang kekerasan
gerakan separatis oleh Uighur,
kelompok etnis mayoritas Muslim
yang melihat Xinjiang sebagai
tanah air mereka yang dirampas
China. Banyak orang Uighur
mengatakan mereka telah
terpinggirkan ketika lebih banyak
etnis mayoritas China, suku Han pindah ke wilayah itu.
Pernyataan itu menyebut aksi
kekerasan terbaru tersebut sebuah
"serangan teroris yang
direncanakan."
Xinhua mengatakan bahwa pemerintah
daerah pada Senin mengeluarkan
surat perintah penangkapan terhadap dua warga lokal etnis Uighur yang diduga melarikan diri dari TKP.
Kekerasan hari Ahad menyusul
bentrokan sehari di kota yang sama yang menewaskan
tujuh orang dan melukai 22
lainnya.
Tidak jelas siapa yang memulai
bentrokan di Kashgar. Tapi
kelompok aktivis etnis Uighur diluar negeri
mengatakan hari Ahad bahwa
kelompok itu takut kekerasan
tersebut dapat mendorong tindakan
keras baru oleh China pada
minoritas Uighur yang selalu
disalahkan atas kekerasan
sebelumnya di kawasan itu.
Dilxat Raxit, juru bicara Kongres
Dunia Uighur yang berbasis di
Jerman mengatakan bahwa rasa
frustrasi yang memaksa orang
Uighur unuk turun ke jalan.
"Warga Uighur tidak memiliki cara
damai untuk menentang pemerintah
China sehingga beberapa telah
mengambil langkah-langkah ekstrem.
Ini tak terpikirkan, tapi itu
adalah realitas, dan Beijing harus
mengambil tanggung jawab untuk
menangani masalah ini," katanya
kepada The Associated Press dari
Swedia, di mana ia bermarkas.
Pemerintah China sendiri membela perlakuan mereka terhadap minoritas Han China yang ada di daerah tersebut, mengatakan semua
kelompok etnis di negara tersebut
diperlakukan sama dan bahwa
puluhan miliar dolar dalam
investasi dan bantuan telah secara
dramatis meningkatkan standar
hidup.
Pada Sabtu malam, dua pria yang
membawa pisau membajak sebuah truk
di Kashgar, kemudian menabrakkan
kendaraan ke dalam kerumunan dan
keluar untuk menyerang pejalan
kaki, seorang pejabat polisi
mengatakan.
Identitas para penyerang dan motif
dari serangan tersebut tidak jelas hingga kini.
Orang yang berada di bawah
serangan membalas, dan salah satu
tersangka tewas dan lainnya
tertangkap, kata pejabat dari biro
keamanan regional Xinjiang publik.
Sebanyak tujuh orang tewas dan 22
terluka, katanya. Xinhua
mengatakan enam pejalan kaki dan satu tersangka tewas.
Pejabat tersebut mengatakan kasus itu sedang diselidiki dan bahwa
motifnya tidak jelas. Dia menolak
untuk memberikan namanya, sebagaimana ini merupakan hal umum bagi para pejabat
China.
Dalam insiden lain kekerasan
kurang dari dua pekan lalu,
polisi menembak 14 perusuh yang
menyerang kantor polisi dan
menewaskan empat orang di kota
Hotan, 500 kilometer
tenggara Kashgar, kata Xinhua.
Xinjiang adalah perbatasan China Asia
Tengah, yang berbatasan
dengan Pakistan, Afghanistan,
Rusia dan negara-negara lain.
Kashgar merupakan jalur penting pada
rute kuno yang dilalui sutera Cina
dan barang lainnya untuk mencapai Eropa