KENYA (voa-islam.com) - Menteri pariwisata Kenya menolak sebuah laporan PBB yang menuduh dia dan orang-orang Kenya terkenal lainnya mendanai kegiatan kelompok pejuang Islam Somalia, Al-Shabab.
Najib Balala justru mengecam kelompok pejuang Islam tersebut sebagai sebuah kerugian bagi kesejahteraan rakyat Somalia dan Kenya.
"Saya tidak memiliki link dengan Al-Shabab, saya tidak mendanai Al-Shabab dan aku telah mengecam Al-Shabab dengan semua cara," katanya. "Saya tidak percaya gerakan Islam tersebut. Kelompok ini haus kekuasaan [dan] tidak memiliki hak untuk mencampuri politik Somalia. "
Surat kabar Kenya Nation mengutip laporan PBB yang menuduh menteri Balala mendukung pembangunan masjid di tahun 2009 dengan sumbangan sebesar 2,199.74 dolar AS. PBB mengatakan dana tersebut ditransfer ke rekening yang dioperasikan oleh kelompok tersebut.
Laporan itu juga menuduh dia menyumbang 5,494.70 dolar AS ke rekening yang dioperasikan oleh ahli keuangan terkemuka Al-Shabab pada 17 Februari tahun ini.
..Saya tidak memiliki link dengan Al-Shabab, saya tidak mendanai Al-Shabab dan aku telah mengecam Al-Shabab dengan semua cara..
Balala mengatakan dia sedang berkonsultasi dengan pengacara untuk menantang laporan PBB di pengadilan.
"Pertama-tama, mengapa laporan ini menempatkan saya di posisi bertahan? Kedua, karir politik saya di negara ini dikenal dan sangat transparan pada apa yang saya perjuangkan: Aku berdiri untuk perdamaian, "kata Balala. "Hari ini, tiba-tiba tanpa bukti apapun, saya dikaitkan dengan Al-Shabab. Ini tidak adil, ini tidak dapat diterima ".
Laporan tersebut menyatakan tidak memiliki bukti menteri menyadari bahwa sumbangan itu akan digunakan untuk membiayai kegiatan kelompok pejuang Islam itu.
"Jika mereka telah mengkonfirmasi bahwa saya tidak menyadari, mengapa mereka menggunakan nama saya untuk mengkaitkan saya dengan Al-Shabab?" Tanya Balala. "Ini adalah intimidasi. Sebelumnya mereka telah berhasil mengintimidasi dunia Arab atau dunia Islam untuk tidak menyumbangkan bagi proyek-proyek Islam Afrika. "
Balala bersikeras bahwa uang yang dia berikan adalah "eksklusif" digunakan untuk membangun masjid di Somalia.
"PBB dan komunitas internasional mengetahui apakah Al-Shabab memiliki rekening bank dan siapa yang membiayai mereka," kata Balala. "Apa yang mendukung Al-Shabab adalah perdagangan, pembajakan ilegal bernilai miliaran dolar ... yang mempengaruhi perekonomian Kenya, mempengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan dan mempengaruhi biaya hidup."
Balala juga mengatakan bahwa tidak sepantasnya bagi PBB untuk menyebutnya sebagai pendukung keuangan untuk kelompok yang ia sebut teroris tersebut. (up/voa)