WASHINGTON (voa-islam.com) - Pemerintahan Obama menunjuk seorang komandan kunci pejuang Islam di tenggara Afghanistan sebagai teroris Selasa, membekuan asetnya yang ada di Amerika Serikat dan melarang orang Amerika melakukan bisnis dengan dia.
Departemen Luar Negeri mengatakan Mullah Sangeen Zadran adalah gubernur bayangan provinsi Paktika di tenggara Afghanistan dan seorang komandan dalam jaringan Haqqani.
Sebuah pernyataan mengatakan Sangeen memimpin para pejuang Islam dalam beberapa serangan dan telah membantu ratusan pejuang asing memasuki Afghanistan. Pernyataan tersebut juga mengkaitkan pemboman dan penculikan warga Afghanistan dan warga asing di wilayah perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan. Sangeen tampaknya menjadi individu yang sama yang pasukan pimpinan AS klaim telah tewas dalam operasi pada tahun 2007.
Koalisi mengatakan pada waktu itu bahwa Sangeen adalah wakil komandan Siraj Haqqani dan bahwa ia bertanggung jawab atas pemboman pinggir jalan dan serangan lainnya.
Departemen Keuangan AS pada Selasa juga menunjuk empat orang lainnya sebagai teroris dan dikenakan sanksi oleh AS.
Mereka termasuk Umar Patek, tersangka utama dalam pemboman Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang.
..Sebuah pernyataan mengatakan Sangeen memimpin para pejuang Islam dalam beberapa serangan dan telah membantu ratusan pejuang asing memasuki Afghanistan..
Patek ditangkap enam bulan lalu di kota Abbotabbat barat laut Pakistan, tempat yang sama di mana Sheikh Usamah Bin Ladin terbunuh, dan diekstradisi pekan lalu ke Indonesia di bawah pengamanan ketat untuk diadili.
Individu-individu lainnya yang ditunjuk Muhammad Jibril Abdul Rahman dan Abdul Rahim Ba-asyir yang juga warga negara Indonesia, dan Mumtaz Dughmush, seorang Palestina.
Dughmush ditargetkan karena memimpin "Tentara Islam" yang berbasis di Gaza, sebuah kelompok ekstremis bayangan yang menarik inspirasi dari Al-Qaeda meskipun tidak diyakini memiliki hubungan operasional langsung dengan organisasi pejuang Islam.
Dibawah kepemimpinan Dughmush, organisasi tersebut telah menembakkan roket ke Israel, menculik seorang wartawan Amerika dan Inggris, dan membunuh warga sipil Mesir dalam serangan pada tahun 2009 di Kairo dan Heliopolis, kata Departemen Luar Negeri. (by/an)