TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Pertempuran sengit masih terus terjadi di ibukota Libya, disekitar kompleks kediaman diktator Muammar Khadafi saat Tripoli jatuh ke tangan pasukan oposisi.
Para perjuang oposisi mengatakan mereka telah menguasai lebih dari 80 persen ibukota, termasuk markas dari jaringan stariun televisi negara Jamahiriyah dan mereka mencoba untuk mengamankan wilayah yang mereka telah kuasai.
Pasukan yang loyal kepada Muammmar Kadhafi didukung oleh tank-tank menembaki para pejuang opsosisi yang mencoba untuk merebut kompleks Bab al-Aziziyah tempat kediaman Kadhafi.
Para pejuang oposisi telah dipaksa mundur oleh loyalis Kadhafi di barat Tripoli.
Pasukan Kadhafi masih mengontrol beberapa bagian kecil ibukota, termasuk jalan-jalan di sekitar Hotel Rixos dimana para jurnalis Barat bermarkas.
Pejuang oposisi sendiri belum berhasil menemukan Kadhafi dan belum mengetahui keberadaan pasti dari pemimpin Libya yang berkuasa lebih dari 42 tahun tersebut.
Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa ia telah melarikan diri dari negara itu, tetapi laporan lain mengatakan dia meninggalkan ibukota setelah pejuang oposisi menguasai hampir semua kota dan bersembunyi di sebuah bunker di luar Tripoli.
..Pasukan yang loyal kepada Muammmar Kadhafi didukung oleh tank-tank menembaki para pejuang opsosisi yang mencoba untuk merebut kompleks Bab al-Aziziyah tempat kediaman Kadhafi..
Ada juga laporan yang mengklaim bahwa Kadhafi telah terlihat di sebuah rumah sakit di dekat Tajura, yang merupakan pinggiran kota Tripoli.
Sementara itu, Kepala Dewan Nasional Transisi Libya (NTC) telah mengumumkan bahwa era Kadhafi telah berakhir.
Pejuang oposisi juga telah menangkap tiga putra Kadhafi yaitu Saif al-Islam, Muhammad, dan Saadi.
Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag sedang bernegosiasi untuk mengekstradisi Saif al-Islam, yang banyak diyakini akan menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Libya, atas tuduhan kejahatan perang. ICC juga mencari ekstradisi atas Muammar Kadhafi.
Para pemimpin dunia telah meminta Kadhafi untuk mundur. Sejauh ini, Mesir dan Kuwait telah mengakui Dewan Nasional Transisi oposisi Libya (NTC) sebagai wakil "sah" dari rakyat Libya.
Rusia dan Cina juga telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka siap untuk menerima apa yang orang Libya putuskan.
NTC telah mengumumkan bahwa Kadhafi akan diadili di pengadilan Libya jika dia menyerah. (st/ptv)