LIBYA (voa-islam.com) - Seorang anggota terkemuka Dewan Transisi Nasional Libya (TNC) mengatakan ia berharap bahwa Muammar Kadhafi tidak akan memilih untuk menggunakan senjata kimia melawan rakyatnya sendiri.
Demikian diungkapkan oleh Mahmoud Jibril, pemimpin revolusioner, saat berbicara pada sebuah konferensi pers di ibukota Qatar Doha pada Selasa.
Jibril juga memperingatkan bahwa perang melawan Kadhafi belum berakhir, mengekspresikan harapan bahwa bagian selatan Libya yang masih di kuasai pasukan pro-Kadhafi akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang.
Kadhafi dan keluarganya harus diadili untuk "kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Libya," tambah anggota TNC tersebut.
Pemimpin oposisi mengatakan bahwa sebagian besar petugas keamanan Kadhafi telah menyerahkan diri mereka kepada kekuatan-kekuatan revolusioner.
..Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga telah memperingatkan bahwa rezim Kadhafi yang tengah hancur dapat melepaskan simpanan senjata kimia..
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga telah memperingatkan bahwa rezim Kadhafi yang tengah hancur dapat melepaskan simpanan senjata kimia.
"Ini masih masa-masa sulit dan berbahaya di Libya. Ada banyak senjata di luar sana, "kata Hague.
Pemerintah Libya memiliki banyak persediaan gas mustard, yang dapat menyebabkan melepuh yang mengerikan dan kematian, serta bahan kimia lainnya di sebuah tempat di tenggara dari Tripoli dan menyimpan ratusan ton adonan uranium mentah di fasilitas nuklir kecil di timur ibukota, laporan mengatakan.
Selain itu pempimpin oposisi Libya juga mengatakan bahwa sedikitnya 400 orang telah tewas dan 2000 lainnya terluka selama tiga hari pertempuran di Tripoli. (st/ptv)