TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Juru bicara Muammar Kadhafi Mussa Ibrahim ditangkap Kamis di luar kota kelahiran mantan orang kuat Libya Sirte, kata komandan lapangan pejuang oposisi kepada AFP.
"Para pejuang Misrata mengontak kami dan menginformasikan bahwa Mussa Ibrahim telah ditangkap," kata Mustafa bin Dardef, dari Brigade Zintan Dewan Transisional Nasional (NTC).
Komandan lain, Mohammed al-Marimi, mengatakan:"Mussa Ibrahim ditangkap ketika berkendara di luar Sirte oleh para pejuang dari Misrata."
Dia mengatakan ada laporan bahwa Ibrahim didandani seperti seorang wanita, namun dia tidak dapat segera mengonfirmasi hal itu.
Mogok makan
Sementara itu mantan Perdana Menteri Libya yang ditangkap setelah melarikan diri ke Tunisia, Baghdadi al-Mahmudi, melakukan aksi mogok makan untuk menuntut pembebasannya, kata pengacaranya, Mabrouk Kourchid, Kamis.
Mahmudi, yang menjadi PM hingga hari-hari terakhir rejim Muammar Gaddafi, ditangkap pekan lalu di perbatasan baratdaya Tunisia dengan Aljazair, lapor AFP.
Sebuah pengadilan Tunisia segera menjatuhkan hukuman penjara enam bulan pada Mahmudi setelah ia dinyatakan bersalah masuk ke negara itu secara ilegal, namun putusan tersebut dibatalkan Selasa oleh pengadilan tinggi setelah pengacaranya naik banding.
Rabu, penguasa baru Libya mengeluarkan surat panggilan terhadapnya.
Mahmudi "memulai mogok makan Rabu malam yang akan berlangsung hingga ia dibebaskan dan untuk memprotes surat panggilan terhadapnya yang dikeluarkan Tripoli", kata pengacaranya setelah bertemu kliennya di penjara di luar Tunis.
"Penahanannya yang berlanjut di penjara setelah tuduhan dibatalkan adalah ilegal, itu merupakan manuver yang dirancang untuk memungkinkan surat panggilan dikeluarkan," katanya.
"Tidak ada alasan hukum yang bisa membenarkan penahanan seorang pria sakit yang sudah dibebaskan," tambahnya.
..Mahmudi "memulai mogok makan Rabu malam yang akan berlangsung hingga ia dibebaskan dan untuk memprotes surat panggilan terhadapnya yang dikeluarkan Tripoli..
Seorang juru bicara Kementerian Kehakiman Tunisia mengatakan, pihak berwenang mengeluarkan perintah penahanan terhadap Mahmudi "setelah menerima permintaan dari Interpol (agar ia ditahan) atas dasar pemanggilan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Libya".
Penahanan itu bersifat sementara dan tidak boleh melampaui 30 hari, sambil menunggu permohonan ekstradisi, kata juru bicara itu.
Mahmudi adalah pejabat tinggi kedua Libya yang ditangkap di Tunisia sejak runtuhnya rejim Gaddafi, yang menjadi buronan setelah pemberontak menguasai Tripoli pada 23 Agustus.
Pada 7 September, Mayor Khuildi Hamidi, salah seorang pengikut Gaddafi, ditangkap di bandara internasional Tunis-Carthage ketika ia bersiap-siap naik pesawat tujuan Casablanca, Moroko.
Hamidi, yang mengambil bagian dalam kudeta Libya 1969 dan telah lama memimpin badan intelijen militer di negaranya, juga diadili krena memasuki Tunisia secara ilegal, namun dibebaskan. Pembebasannya ditangguhkan karena jaksa naik banding pada Kamis lalu.
Keberadaan Kadhafi hingga kini tidak diketahui secara jelas. Dari tempat persembunyiannya, ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.
Negara-negara yang telah mengakui NTC sebagai perwakilan sah rakyat Libya antara lain China, Rusia, Mesir, Chad, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Gambia, Italia, Yordania, Malta, Qatar, Senegal, Spanyol dan AS.
Muammar Kadhafi (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Kadhafi bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak. (by/ant)