TURKI (voa-islam.com) - Ratusan orang masih hilang dan diperkirakan masih terjebak dibawah puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,2 skala richter (SR) yang melanda Turki pada Ahad (23/10/2011).
Tim penyelamat di Turki timur hari Senin 24 Oktober, berhasil menarik empat korban yang masih hidup dari tumpukan puing-puing akibat gempa bumi, yang sejauh ini menewaskan 264 orang.
Salah seorang korban yang diselamatkan menelepon polisi ketika dia terperangkap di bawah puing-puing gempa.
Para petugas penyelamat berburu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka.
Di salah satu lokasi tempat ambruknya 20 apartemen, sekitar 80 orang masih belum ditemukan, termasuk seorang anak perempuan berusia enam tahun.
Alat-alat berat dan anjing pelacak dikerahkan untuk mencari korban yang selamat dengan bantuan para warga yang menggunakan peralatan seadanya.
Lembaga-lembaga bantuan sudah mendirikan tenda, dapur umum maupun rumah sakit darurat di dua kota yang yang paling menderita akibat gempa, yaitu Van dan Ercis.
"Mungkin terdapat sekitar 100 orang (di bawah reruntuhan). Bisa lebih banyak atau bisa lebih sedikit, tapi bukan seribuan."
Bagaimanapun Menteri Dalam Negeri, Idris Naim Sahin, mengatakan kepapa para wartawan bahwa jumlah korban yang terperangkap di reruntuhan di Ercis tidak sebanyak yang diperkirakan semula.
"Mungkin terdapat sekitar 100 orang (di bawah reruntuhan). Bisa lebih banyak atau bisa lebih sedikit, tapi bukan seribuan," tuturnya seperti dikutip kantor berita AP.
Pemerintah memperkirakan sekitar 970 bangunan ambruk di kawasan gempa. Sebagian ambruk dengan mudah karena dibangun dari batu bata yang terbuat dari tanah lumpur.
Sekitar 2.400 petugas penyelamat dikerahkan dalam upaya pencarian dan pemulihan, yang didukung oleh 680 petugas kesehatan, 108 ambulans, dan 12 anjing pelacak.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan sudah berkunjung ke kawasan gempa pada hari Ahad dan menegaskan negaranya masih mampu menangani dampak gempa ini tanpa bantuan dari negara lain, termasuk tawaran bantuan dari Armenia dan Israel, dua negara yang memiliki hubungan tegang dengan Ankara. (by/bbc)