PALESTINA (voa-islam.com) - Layanan Internet di Tepi Barat dan Gaza berada di bawah "serangan berkelanjutan" oleh para hacker tidak dikenal di beberapa lokasi, menurut para pejabat.
"Ada serangan berkelanjutan sejak pagi dari berbagai sumber di banyak negara," kata juru bicara Otoritas Palestina Ghassan Khatib. "Hal ini disengaja dan berkesinambungan."
Ahli komputer mencoba untuk mengidentifikasi sumber serangan dan otoritas akan meminta bantuan dari pemerintah negara-negara yang terlibat, katanya. Serangan itu telah memutus layanan tersebut, menyebabkan koneksi internet berkisar dari "sangat, sangat lambat hingga benar-benar berhenti".
Pihak berwenang tidak tahu siapa berada di belakang serangan cyber tersebut dan alasan untuk itu, Khatib mengatakan.
Menteri telekomunikasi, Mashour Abu Daqqa, mengatakan kepada Reuters bahwa "semua alamat IP Palestina telah terkena serangan terfokus dan terorganisir dari luar negeri. Saya pikir ini dilakukan oleh negara.".
Serangan itu terjadi sehari setelah rakyat Palestina meraih kemenangan simbolis yang signifikan di Unesco, yang suara mayoritas pada hari Senin mengakui Otoritas Palestina sebagai anggota penuh. Langkah ini memicu sanksi keuangan terhadap badan PBB tersebut oleh AS.
Sementara itu para menteri senior kabinet Israel bertemu pada Selasa malam untuk mempertimbangkan tanggapan mereka terhadap suara Unesco. Menteri Luar Negeri Garis keras Avigdor Lieberman mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan memotong semua hubungan dengan otoritas Palestina dan meninjau hubungan dengan Unesco.
Setelah mendapatkan dukungan dari 107 negara, dengan 14 suara menentang dan 52 abstain, kepemimpinan Palestina sedang mempertimbangkan mengajukan keanggotaan untuk badan-badan global lainnya dengan memanfaatkan keberhasilan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia diantara 16 lembaga yang bisa jadi dibidik dalam beberapa pekan mendatang. Namun, seorang pejabat Otorita Palestina mengatakan akan menunggu hasil pertemuan dewan keamanan PBB Jumat depan yang akan mempertimbangkan laporan tentang permintaan 'Palestina untuk keanggotaan penuh dari PBB.
"Jika Anda bertanya apakah kita mempelajari pilihan tersebut, jawabannya adalah ya, namun belum ada keputusan yang diambil," kata pejabat itu.
Ibrahim Khraishi, utusan Palestina di PBB di Jenewa, mengatakan organisasi internasional dan lembaga-lembaga PBB lainnya sekarang menjadi target mereka.
"Kami sedang bekerja untuk itu, satu per satu," katanya kepada Associated Press. "Karena sekarang preseden bahwa kita adalah anggota penuh dalam salah satu badan yang terbesar dan yang paling penting PBB, Unesco. Jadi itu akan membuka pintu bagi kita sekarang untuk melangkah lebih jauh dalam upaya kita untuk bergabung dengan badan-badan PBB lainnya." (st/grdn)