BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Sekitar 120 jemaah calon haji dari Benghazi memblokir landasan pacu bandara kota setelah mendengar sebuah pesawat Saudi Arabia yang akan membawa mereka untuk berhaji tidak datang.
Para pria dan wanita yang marah itu, setelah menunggu selama hampir 18 jam untuk kedatangan pesawat Saudi, berbaris ke landasan pacu dan menghentikan sebuah penerbangan dalam negeri menuju Tripoli yang lepas landas dari bandara Benina Benghazi, seorang koresponden AFP melaporkan dari landasan pacu.
Semua jemaah calon haji tersebut merupakan keluarga dari para pejuang yang gugur dalam pertempuran melawan pasukan Muammar Kadhafi sejak pemberontakan terhadap diktator Libya itu meletus di Benghazi, pada bulan Februari dan berakhir dengan kematiannya pada 20 Oktober.
"Kami telah menunggu sejak 05:00 untuk kedatangan pesawat, tapi tidak ada berita. Tidak ada yang mengatakan kepada kita apa yang terjadi," Hafed Al-Jilali, koordinator untuk jamaah haji di Benghazi kepada AFP.
Jilali dan jemaah lainnya sambil berteriak "Allahu Akbar", duduk di depan pesawat yang menuju Tripoli dan berhenti dari lepas landas.
Jilali mengatakan peziarah juga memaksa dua pesawat militer untuk mendarat di pangkalan kecil lain pada hari Sabtu.
"Kami adalah anggota dari keluarga mereka yang tewas dalam revolusi dan ini adalah perlakuan yang kita peroleh," kata Adel Ali, seorang pengusaha dari Benghazi yang dalam perjalanan haji pertamanya pergi bersama sang ibu.
"Ini bukan apa yang kita harapkan setelah kita memberikan darah kita untuk revolusi," tambahnya.
"Pemerintah harus memastikan bahwa para jemaah haji diperlakukan secara benar. Setiap jemaah di sini telah kehilangan seseorang atau lebih dalam revolusi.."
Beberapa peziarah campur tangan untuk memastikan koresponden dan fotografer AFP diizinkan masuk ke bandara setelah mereka awalnya dihentikan oleh staf keamanan dari mendekati landasan.
"Libya adalah bebas dan darah para martir kita tidak akan pergi sia-sia. Pemerintah ini buruk dan nasib kita harus dilaporkan," teriak Walid al-Leyas, yang ibunya adalah salah satu jamaah yang akan pergi haji.
"Setiap hari selama empat hari terakhir saya membawa ibu saya ke bandara dan kemudian membawanya kembali. Hari ini pejabat bandara mengatakan, pesawat itu datang, tetapi masih belum tiba," kata Leyas gusar. (up/AFP)