SURIAH (voa-islam.com) - Setidaknya 40 warga Suriah tewas dalam pertempuran pada Senin antara pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad dan para pemberontak di sebuah kota dekat perbatasan dengan Yordania, aktivis setempat mengatakan, dalam kasus pertama perlawanan bersenjata utama kepada Assad di wilayah tersebut.
Mereka mengatakan tentara yang didukung oleh kendaraaan lapis baja menewaskan 20 orang, terdiri dari tentara pembelot, pemberontak dan warga sipil - dalam sebuah serangan terhadap Khirbet Ghazaleh di Dataran Hauran dan dalam pertempuran jarak dekat.
Di tempat lain, setidaknya 16 warga sipil dan 19 anggota pasukan rezim Assad tewas di kota Suriah Deraa, titik fokus perlawanan anti Assad sebelumnya.
Sementara itu, Suriah telah menyerukan pertemuan puncak darurat Liga Arab dalam upaya jelas untuk mencegah penangguhan keanggotaannya.
Nabil Elaraby, sekretaris jenderal organisasi itu mengatakan ia telah menyampaikan permintaan kepada para penguasa Arab dan 15 negara anggota Liga harus menyetujui untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi, menurut kantor berita Mesir MENA.
..tentara yang didukung oleh kendaraaan lapis baja menewaskan 20 orang, terdiri dari tentara pembelot, pemberontak dan warga sipil - dalam sebuah serangan terhadap Khirbet Ghazaleh di Dataran Hauran dan dalam pertempuran jarak dekat..
Suspensi Liga Arab merupakan pukulan sangat pahit bagi Assad yang selalu melihat dirinya sebagai juara persatuan Arab. Namun yang menambah luka, Liga yang berbasis di Kairo tersebut berencana untuk bertemu kelompok-kelompok pembangkang Suriah pada hari Selasa.
Meski begitu, Elaraby mengatakan pada hari Ahad itu terlalu cepat untuk mempertimbangkan mengakui oposisi Suriah sebagai otoritas yang sah negara itu.
Elaraby bertemu dengan perwakilan kelompok masyarakat sipil Arab pada hari Senin dan setuju untuk mengirim 500 komite pencari fakta, termasuk personil militer, ke Suriah sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri tindakan keras terhadap demonstran dan para pembangkang.
"Suriah setuju untuk menerima komite tersebut," kata Ibrahim al-Zafarani, dari Persatuan Medis Arab. (up/ynet)