IRAN (voa-islam.com) - Sumber senior Iran mengatakan ledakan mematikan di pangkalan militer di luar Teheran yang menewaskan 17 orang 'bagian dari perang terselubung terhadap Iran, yang dipimpin oleh Israel'
Untuk pertama kalinya sejak ledakan mematikan hari Sabtu di sebuah pangkalan militer di luar Teheran yang menewaskan 17 orang, sumber Iran mengatakan bahwa Israel berada di balik ledakan tersebut, yang juga merenggut nyawa seorang perwira Senior Garda Revolusi.
Menurut sebuah laporan di harian the Guardian, sebuah sumber yang dekat dengan rezim Iran mengatakan intelijen Israel Mossad terlibat dalam ledakan di luar Teheran, yang mengguncang jendela di ibukota Iran pada Sabtu.
Sumber itu, yang berbicara kepada The Guardian pada kondisi anonimitas dan telah diidentifikasi sebagai mantan direktur sebuah organisasi yang dikelola negara, dikutip mengatakan: "Saya percaya bahwa ledakan Sabtu itu bagian dari perang terselubung terhadap Iran, yang dipimpin oleh Israel. "
..sebuah sumber yang dekat dengan rezim Iran mengatakan intelijen Israel Mossad terlibat dalam ledakan di luar Teheran, yang mengguncang jendela di ibukota Iran pada Sabtu..
Mantan Pejabat tersebut mengatakan ledakan misterius mirip dengan ledakan pada Oktober 2010 di sebuah pangkalan rudal Garda Revolusi yang terletak dekat kota Khorramabad, kata sumber itu.
"Saya memiliki informasi bahwa kedua insiden itu pekerjaan sabotase oleh agen-agen Israel, yang bertujuan menghentikan program rudal Iran," mantan pejabat tersebut mengatakan.
'Lebih banyak peluru akan datang'
Sebelumnya Senin, sebuah sumber intelijen Barat mengatakan kepada majalah Time bahwa ia memperkirakan Mossad berada di belakang ledakan hari Sabtu.
..sumber anonim yang sama mengatakan bahwa sabotase lebih sedang direncanakan untuk menghalangi kemampuan Iran untuk mengembangkan dan memberikan senjata nuklir..
"Jangan percaya Iran bahwa itu kecelakaan," kata pejabat itu, mengacu ke laporan resmi insiden tersebut.
Menurut laporan Time, sumber anonim yang sama mengatakan bahwa sabotase lebih sedang direncanakan untuk menghalangi kemampuan Iran untuk mengembangkan dan memberikan senjata nuklir.
"Ada banyak peluru lagi di magasin," katanya.
Ledakan Sabtu menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai 16 lainnya, beberapa dari mereka dalam keadaan serius. Laporan sebelumnya menyebutkan jumlah kematian 27, tapi jurubicara Garda Revolusioner mengatakan jumlah tersebut meningkat sebagai hasil dari sebuah "kesalahan faks."
Seorang perwira senior di industri persenjataan Iran tewas dalam ledakan itu, para pejabat di negara itu mengatakan. Perwira tersebut, yang diidentifikasi sebagai Hassan Tehrani Moqaddam, merangkap Brigadir Jenderal dalam pasukan elit Garda Revolusi Iran, kantor berita Fars mengatakan. (up/ynet)