Kaum muslimin di Swiss terkejut dan marah setelah Jumat lalu menemukan bangkai seekor babi dan sepotong kepala babi di sebuah lokasi pembangunan masjid di Kota Grenchen, Distrik Lebern, di kawasan barat laut negeri itu.
Polisi menemukan bangkai binatang yang diharamkan umat Islam itu, setelah melakukan pencarian di tempat itu. Sebelumnya polisi menerima pesan dari orang yang tak menyebutkan identitas bahwa seseorang telah menanam babi di areal itu. Pesan yang sama menyebutkan bahwa di lokasi telah disiramkan 120 liter darah babi dengan tujuan agar pembangunan masjid itu dibatalkan.
Sebuah selebaran yang ditemukan di Jerman –tetangga Swiss– mengatakan bahwa operasi itu dilakukan untuk memprotes berkembangnya ekspansi Islam di Swiss. Operasi yang sama, kata selebaran itu, telah berhasil menyetop sebuah proyek pembangunan masjid di Spanyol.
Thomas Suber, Kepala Polisi di kawasan itu, mengatakan kepada CNN.Com melalui telepon bahwa sampai saat ini belum seorang pun dinyatakan sebagai tersangka dalam perkara ini. Katanya, penyelidikan sedang dilakukan. ‘’Kami belum bisa menyatakan peristiwa ini sebagai kejahatan kebencian (hate crime), tapi ini dilakukan untuk menyetop masjid itu,’’ ujar Suber sembari menegaskan bahwa siapa pun pelakunya, bisa dituntut dengan undang-undang pencemaran lingkungan. Karena itu petugas kesehatan hewan telah dipanggil untuk memeriksa kebenaran darah babi disebarkan di lokasi itu. Kalau benar, tersangkanya bisa memperoleh hukuman tambahan: menyerakkan bangkai binatang.
Tapi umat Islam di Swiss merasa dengan kejadian itu sekarang mereka dijadikan sasaran oleh kelompok ekstrem kanan. Dan seperti dikatakan Abdul Azziz Qaasim Illi, jurubicara Dewan Islam Pusat Swiss, mereka memang sudah merasa jadi sasaran sejak referendum nasional dilaksanakan di negeri itu untuk melarang pembangunan menara masjid di tahun 2009.
‘’Sejak pelarangan pembangunan menara di sini berkembang Islamphobia dan terjadi berbagai peristiwa kebencian kepada Islam, sehingga peristiwa ini bagi kami tak mengejutkan,’’ kata Illi. Tapi sekarang apa yang akan mereka lakukan dengan lokasi masjid itu? ‘’Kami hanya menunggu hujan atau salju turun untuk membersihkannya,’’ kata Illi.
Yang membuat mereka emosional peristiwa ini merupakan bukti bahwa secara aktual ada orang di masyarakat yang tak bisa menerima hak-hak masyarakat Muslim di sana untuk mempunyai masjid. ‘’Itu menyakitkan,’’ kata Illi. Untuk diketahui dari 7 juta penduduk Swiss terdapat lebih 500.000 muslim, atau sekitar 7%. Jumlah yang cukup besar. Mereka berasal dari Albania atau kawasan Balkan lainnya yang secara tradisional dikenal sebagai muslim yang moderat. [silum/pelita, cnn]