SINGAPURA (voa-islam.com) – Kementerian Pertahanan Singapura (Singapore's Ministry of Defence/MINDEF) memandang serius tindakan seorang anggota tentara yang melecehkan Islam dalam laman web sosial Facebook.
Pernyataan MINDEF disampaikan untuk menjawab pertanyaan media mengenai laporan seorang anggota Tentara Kebangsaan (Full-time National Serviceman/NSF) yang melecehkan Islam dengan menyiarkan gambar ayat menghujat Islam di dalam akun Facebook miliknya. “Kami memandang serius kelakuan anggota kami di khalayak umum,” kata kementerian MINDEF.
Christian Eliab Ratnam, oknum tentara tersebut melakukan pelecehan terhadap Islam di Facebook, dengan menyiarkan gambar teks berbunyi: “Islam bukan suatu agama tetapi doktrin politik autoritarian yang dikuatkuasakan (diberlakukan, red.) secara paksa.”
Selain melecehkan Islam, Ratnam juga dilaporkan mendukung perjuangan Israel dan Yahudi, berdasarkan bendera dan simbol Tentara Pertahanan Israel pada akaun Facebooknya. Bahkan di Facebook, Ratnam juga menjadi anggota group pendukung rakyat Israel dan Yahudi di Singapura.
Akibat ulahnya yang dikecam oleh rakyat Singapura, kini akun Facebook Ratman yang melecehkan Islam telah diblokir.
Salah seorang pejabat MINDEF, Kolonel Desmond Tan menegaskan bahwa kasus pelecehan Islam oleh anggota tentara itu masih dalam penyelidikan. Jika terbukti, MINSEF akan memberikan sanksi yang setimpal.
Sebelumnya, seorang bekas anggota sayap Pemuda Parti Tindakan Rakyat (PAP), Jason Neo juga diperiksa karena menghina anak-anak Melayu yang sedang menaiki bus sekolah. Dia melontarkan hinaannya juga lewat Facebook.
Kasus pelecehan terhadap Islam ini menghebohkan Singapura, karena sebelumnya juga terjadi kasus pelecehan Islam di Facebook. Sebelumnya, seorang bekas anggota sayap Pemuda Parti Tindakan Rakyat (PAP), Jason Neo diperiksa polisi karena terbukti melecehkan Islam di di akun Facebook miliknya. Selain itu, Jason juga menghina anak-anak Muslim Melayu yang menaiki bas sekolah.
Indonesia Harus Berguru pada Singapura?
Di Indonesia yang mayoritas Muslim, penghujatan Islam di jejaring sosial maupun blog jauh lebih marak, tapi tak pelakunya tak pernah tertangkap.
Kasus penghujatan Islam yang masih hangat adalah blog Santo Bellarminus Bekasi yang menghebohkan nusantara beberapa bulan lalu, hingga saat ini tak tersentuh hukum. Belum lama ini, bahkan dengna leluasanya penginjil Kristen Batak bernama Rudy Yohanes Hutagalung melecehkan Islam habis-habisan. Sampai saat ini para provokator perusuh hubungan antarumat beragama itu tak satupun yang terendus.
Haruskah Polri harus berguru kepada Singapura, agar Indonesia tidak menjadi surganya provokator salibis penghujat Islam? [taz/utusan]