Voa-islam.com - Amir Al-Qaeda telah mengumumkan meninggalnya Atiyah Abdul Rahman, seorang pemimpin puncak yang ditargetkan oleh Amerika Serikat, dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di bulan Agustus.
Sheikh Ayman al Zawahiri merilis rekaman video hari Kamis (01/12/2011) di situs forum jihad mengumumkan gugurnya Atiyah, serta putranya, "Issam."
Atiyah gugur dalam serangan 22 Agustus di Norak di daerah Mir Ali, Waziristan Utara. Mir Ali dikenal sebagai surga untuk banyak kelompok jihad, termasuk Al-Qaeda. Seorang pemimpin senior lokal Al-Qaeda dikenal sebagai Abu Kasha Al-Iraki beroperasi di Mir Ali, dan terkait erat dengan Gerakan Islam Uzbekistan, Taliban, dan merupakan tuan rumah dari sejumlah sekutu kelompok pejuang Islam lainnya.
Pada saat kematiannya, Aytiah dilaporkan telah terlihat di Mir Ali bersama dengan pendukung Taliban dan Uzbekistan. Dia diduga telah membuat "tur kebaikan di Waziristan Utara," spekulasi the News.
Kelompok Al-Qaeda telah menutupi kematian Atiyah selama lebih dari tiga bulan. Pada akhir Agustus, As-Sahab, media propaganda Al-Qaeda, merilis sebuah rekaman Ramadhan yang mencakup pernyataan yang dibuat oleh Atiyah. Rekaman itu dirilis delapan hari setelah serangan tersebut, tetapi rekaman itu tampaknya telah diproduksi sebelum ia dibunuh. Sebuah artikel yang ditulis oleh Atiyah juga dimasukkan dalam edisi September di sebuah majalah dengan judul "Vanguards Khorasan."
Atiyah adalah pemimpin senior Al-Qaeda terbaru yang gugur dalam serangan Predator AS di Pakistan tahun ini.
No'man Ben otman, seorang mantan mujahid asal Libya yang saat ini menjadi motoris gerakan deradikalisasi Islam dibawah yayasan Quilliam Inggris, menjelaskan Atiyah Rahman sebagai CEO Al-Qaeda.
"Ini adalah satu-satunya orang Al-Qaeda saat ini yang tidak mampu untuk ditentang," kata Ben otman.
..Atiyah Abdul Rahman berasal dari Libya, dan nama aslinya adalah Jamal Ibrahim Ishtawi al-Misrati, kata Ben otman. Setelah lulus dari fakultas teknik Universitas Misrata, ia meninggalkan Libya untuk pergi ke Afghanistan pada tahun 1988 dan bergabung dengan kelompok-kelompok pejuang Islam kemudian memerangi pendudukan Soviet..
"Dalam dua tahun terakhir ia berhasil, dan saya berpikir lebih atau kurang sendirian, menciptakan dinamika yang menjaga Al-Qaeda tetap bersama-sama."
Atiyah Abdul Rahman berasal dari Libya, dan nama aslinya adalah Jamal Ibrahim Ishtawi Al-Misrati, kata Ben otman. Setelah lulus dari fakultas teknik Universitas Misrata, ia meninggalkan Libya untuk pergi ke Afghanistan pada tahun 1988 dan bergabung dengan kelompok-kelompok pejuang Islam kemudian memerangi pendudukan Soviet, ia menambahkan.
Seorang pejabat intelijen senior AS yang dihubungi oleh The Long War Journal mengatakan, Atiyah adalah "manajer umum" Al-Qaeda dan juga menjabat sebagai "kepala staf" Sheikh Usamah bin Ladin sebelum pemimpin Al-Qaeda tersebut gugur dalam serangan di Abbottabad, Pakistan, Mei lalu. Atiyah Abdul Rahman menjalankan operasi sehari-hari untuk kelompok tersebut, berbicara atas nama Bin Laden dan Zawahiri dan salah seorang yang "afiliasi Al-Qaeda kenal dan percayai."
"Ayman al-Zawahiri memerlukan pengalaman dan koneksi Atiyah untuk membantu mengelola Al-Qaeda. Sekarang akan lebih sulit baginya untuk mengkonsolidasikan kontrol tersebut," kata pejabat AS tersebut.
Para analis mengatakan al-Zawahiri diyakini kurang memiliki kemampuan untuk menyatukan faksi Arab yang berbeda dalam kelompok tersebut. (up/lwj, reuters)