WASHINGTON (voa-islam.com) - kelompok hak sipil Muslim di Amerika Serikat mengutuk dugaan penodaan terhadap mayat anggota Taliban yang dilakukan oleh Marinir AS di Afghanistan.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) yang berbasis di DC mengutuk apa yang disebut sebagai "penodaan nyata dari orang yang telah meninggal."
"Jika diverifikasi sebagai hal otentik, video tersebut menunjukkan perilaku yang benar-benar pantas dari personil militer Amerika dan yang pada akhirnya bisa membahayakan tentara dan warga sipil Amerika lainnya," kata CAIR dalam satu pernyataan.
CAIR juga mengirim sebuah surat yang kepada Menteri Pertahanan Leon Panetta, agar mereka yang melakukan perbuatan tersebut harus dihukum.
"Setiap pihak yang bersalah harus dihukum sejauh diizinkan penuh oleh Uniform Code dari Peradilan Militer dan dengan relevansi undang-undang Amerika," kata Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) dalam surat tersebut, yang salinannya dikirim ke organisasi media termasuk Reuters.
"Kami percaya bahwa insiden mengganggu ini akan segera diselidiki secara transparan dan bahwa tindakan yang tepat akan diambil berdasarkan hasil penyelidikan itu." kata CAIR.
..video tersebut menunjukkan perilaku yang benar-benar pantas dari personil militer Amerika dan yang pada akhirnya bisa membahayakan tentara dan warga sipil Amerika lainnya..
Sebelumnya pada Rabu pagi beredar sebuah video yang diposting di YouTube dan situs lain menunjukkan empat pria berseragam Marinir mengencingi mayat tiga pejuang Taliban yang gugur.
Salah satu dari mereka mengatakan lelucon: "have a great day, sobat." Yang lain membuat lelucon cabul tentang mandi.
Pada satu situs, anggota yang memposting video mengidentifikasi para Marinir tersebut sebagai anggota batalyon 3 / 2 Marinir dari Camp Lejeune. Batalyon tersebut bertugas di Provinsi Helmand utara di Afghanistan musim panas lalu.
Sementara itu Korps Marinir Amerika Serikat pada hari Rabu mengatakan akan menyelidiki video tersebut.
"Meskipun kami belum memverifikasi asal-usul atau keaslian video ini, aksi-aksi tersebut menggambarkan tindakan tidak konsisten dengan nilai-nilai inti kami dan tidak menunjukkan karakter Marinir dalam Korps kami," kata Marinir dalam sebuah pernyataan.
"Hal ini akan sepenuhnya diselidiki." (st/reuters)